Galur inbrida rekombinan atau lini inbrida rekombinan (bahasa Inggris: recombinant inbred strain atau recombinant inbred line; RIL) adalah galur inbrida yang dihasilkan dari proses persilangan sendiri ataupun perkawinan sekerabat dan seleksi di antara populasi generasi kedua (F2) hasil persilangan dua galur inbrida yang berbeda.[1]
Dengan demikian pada RIL terdapat rekombinasi atau percampuran genetik di antara dua moyang atau tetua asal yang berupa galur inbrida.[2] Berdasarkan tinjauan genetik dapat diduga keberadaan pautan antar gen dari tetua dan mengenai pola-pola penyebaran gen yang merupakan gabungan dari dua tetua asalnya.[3] Galur inbrida rekombinan yang dihasilkan mempunyai perbedaan baik secara genotipe maupun fenotipe terhadap dua moyangnya yang berupa galur inbrida.[4] Galur inbrida rekombinan umum digunakan dalam memetakan lokus sifat kuantitatif suatu spesies yang dikombinasikan dengan penanda molekuler menggunakan metode-metode biologi molekuler.[2] Di banyak negara berkembang, seleksi terhadap galur inbrida rekombinan yang berasal dari persilangan dua galur inbrida elit merupakan salah satu cara yang efektif dalam mengembangkan program pemuliaan.[5]
Sejarah
Ide pembuatan galur inbrida rekombinan pertama kali dikemukakan oleh Donald Baley sekitar tahun 1950-1960an.[4] Baley adalah seorang ilmuwan yang dikenal pendiam dan belum pernah memberi sumbangsih yang besar bagi dunia genetika.[4] Dia bekerja dengan menggunakan tikus sebagai percobaan di laboratorium Jackson.[4] Setelah berbagai penelitian yang ia lakukan tentang konsep galur rekombinan, ia menjadi dihormati dan dikenal sebagai ilmuwan yang penuh ide baru.[4] Prinsip galur inbrida rekombinan yang ia kemukakan dapat digunakan untuk mengetahui pautan gen dalam proses rekombinasi dan digunakan sebagai basis pemetaan genetik.[4] Motivasi utama dalam penggunaan galur inbrida rekombinan adalah informasi atau data genetik dari galur inbrida tetua dapat digunakan kembali untuk memetakan keturunannya.[6]
Kegunaan
Galur inbrida rekombinan digunakan sebagai bahan dalam pemetaan genetik berdasarkan penanda-penanda molekuler.[7] Seperti pada Arabidopsis thalianan, RIL sukses dalam memetakan gen-gen terkait sifat tertentu menggunakan penanda RFLP dan penanda fenotipe.[7] Karl broman menggunakan RIL untuk memahami hubungan di antara alel yang berpautan pada suatu lokus di kromosom galur rekombinan.[1] RIL juga digunakan untuk memetakan lokus sifat kuantitatif seperti sifat tinggi tanaman yang biasanya dikendalikan oleh banyak gen.[8] RIL juga digunakan sebagai salah satu sumber daya genetik dalam merakit kultivar atau varietas baru.[5]
^Benjamin Burr, Frances A. Burr, Keith H. Thompson, Marc C. Albertson, and Charles W. Stuber (1988). "Gene Mapping with Recombinant Inbreds in Maize"(PDF). 118: 519-526. Genetics Society of America. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 21 April 2014.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)