Fuad Hasan Masyhur (lahir 29 Juni 1959) adalah seorang pengusaha dan politisi asal Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri dan pemimpin dari Maktour Indonesia, sebuah perusahaan biro perjalanan haji dan umrah terkemuka di Indonesia.
Masyhur mendirikan PT Maktour pada 1980 atau tidak lama setelah ia pulang menunaikan ibadah haji. Alasan pria keturunan Arab ini dalam mendirikan biro perjalanan haji dan umrah adalah karena ia merasa kurang puas dengan pengalaman pelayanan yang ia dapatkan di biro perjalanan yang ia pilih saat berangkat haji. Masyhur berharap dirinya bisa mengubah citra pelayanan biro haji menjadi lebih baik dan maksimal lewat perusahaan yang ia dirikan tersebut.[1]
Masih pada tahun yang sama Masyhur juga menduduki posisi presiden komisaris PT Kayu Meridian. Pada 1990 ia mendirikan PT. Trinunggal Kharisma di tahun 1990 dan memiliki jabatan sebagai presiden komisaris.
Selain aktif di dunia bisnis, Masyhur juga merambah ke dunia politik. Ia menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar[2] dan disana ia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan partai. Karier politiknya makin tajam dengan menjabat sebagai wakil ketua umum MPN Pemuda Pancasila.[3]
Kontroversi
Fuad Hasan tengah dalam proses penyidikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi dalam kasus Pencucian uang yang dilakukan oleh mantan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo dikarenakan Syahrul dan keluarganya sempat melakukan perjalanan Umrah menggunakan Maktour Indonesia.
Referensi