Front Pembebasan Nasional Tripura
Front Pembebasan Nasional Tripura adalah organisasi Kristen dan nasionalis Tripuri yang berbasis di Tripura, India.[1][2][3][4] Front Pembebasan Nasional Tripura mencoba memisahkan diri dari India dan mendirikan negara Tripuri yang merdeka. Organisasi ini terlibat secara aktif dalam Pemberontakan Tripura. Manifesto front ini juga menyatakan bahwa mereka ingin mengusir semua imigran Bangladesh dari Tripura dan memperluas Kerajaan Allah dan Kristus di Tripura.[5] Front Pembebasan Nasional Tripura saat ini dianggap sebagai organisasi teroris di India.[6][7] AktivitasGereja Baptis Tripura awalnya didirikan oleh misionaris dari Selandia Baru pada tahun 1940-an. Meskipun mereka berupaya menyebarkan agama, pada tahun 1980-an hanya beberapa ribu orang di Tripura yang menjadi Kristen. Setelah meletusnya salah satu kerusuhan etnis terburuk di Tripura, organisasi ini dibentuk pada tahun 1989 dengan dukungan dari Gereja Baptis Tripura.[8] Semenjak itu, organisasi ini mencoba mencapai visi dan misinya melalui pemberontakan bersenjata. Dalam konstitusinya, front ini mengklam sebagai perwakilan penduduk asli yang telah terpinggirkan oleh "kebijakan penundukan oleh imperialis Hindustan (India)"; konstitusinya tidak menyebut agama apapun dan mengklaim bahwa semua orang bisa menjadi anggota tanpa memandang kasta, jenis kelamin, atau kepercayaan.[9] Front Nasional Pembebasan Tripura melakukan kekerasan dan terorisme atas dasar Kekristenan.[10] Pada tahun 2000, front ini mengancam akan membunuh orang Hindu yang merayakan festival Durga Puja.[11] Dalam dua tahun, paling tidak 20 orang Hindu di Tripura telah dibunuh oleh front ini karena menolak menjadi orang Kristen.[12] Salah satu pemimpin suku Jamatia, Rampada Jamatia, mengatakan bahwa militan front ini memaksa anggota suku untuk menjadi Kristen.[12] Diyakini sekitar 5.000 anggota suku dipaksa menjadi Kristen dari tahun 1999 hingga 2001.[12] Kristenisasi paksa ini kadang-kadang menggunakan pemerkosaan sebagai alat intimidasi.[10] Pada awal tahun 2000, 16 orang Hindu Bengali dibunuh oleh Front Pembebasan Nasional Tripura di Gourangatilla. Pada 20 Mei 2000, front ini membunuh 25 Hindu Bengali di kemah pengungsi Bagber.[13] Pada Agustus 2000, pemimpin spiritual Hindu Shanti Kali, tewas dibunuh oleh sepuluh gerilyawan organisasi ini yang mengatakan hendak mengkristenkan semua orang di Tripura.[14] Pada Desember 2000, Labh Kumar Jamatia, pemimpin religius kelompok Hindu terbesar kedua di Tripura, diculik oleh anggota Front Pembebasan Nasional Tripura, dan ditemukan tewas di sebuah hutan di desa Dalak, Tripura selatan. Menurut polisi, mereka ingin agar Jamatia menjadi Kristen, namun ia menolak.[15] Sementara itu, seorang pemimpin suku lokal yang menganut paham Marxis, Kishore Debbarma, dipukuli sampai mati oleh anggota organisasi ini pada Mei 2005.[16] Menurut laporan BBC pada tahun 2005, investigasi independen dan pengakuan dari anggota yang telah menyerah menunjukkan bahwa organisasi ini telah membuat dan menjual film porno untuk mendanai aktivitas mereka. Film ini dibuat dari anggota suku yang diculik dan dipaksa untuk berhubungan seks sembari direkam.[17] Catatan kaki
Pranala luar
|