Royal Friesland Foods (Koninklijke Friesland Foods N.V.) dulunya adalah sebuah perusahaan asal Belanda yang mengembangkan, memproduksi, serta menjual produk susu dan minuman berbahan dasar buah. Royal Friesland Foods sangat eksis di Eropa Timur, Eropa Tengah, Afrika Barat, dan Asia Tenggara.
Pada tahun 2008, Friesland Foods resmi bergabung dengan Campina, untuk membentuk FrieslandCampina, setelah memulai proses penggabungan sejak bulan Desember 2007. Uni Eropa menyetujui penggabungan ini, asal keduanya menjual sejumlah divisi produksi keju dan minuman olahan susu.[1]
Gambaran umum
Royal Friesland Foods mempekerjakan sekitar 15.000 orang, dengan 10.000 di antaranya bekerja di luar Belanda. Merek-merek terkenal milik perusahaan ini antara lain Appelsientje, Bonnet, Chocomel/Cécémel, Completa, CoolBest, Debic, DubbelFrisss, Dutch Lady, Extran, Frico, Friso, Foremost, Friesche Vlag, Frisian Flag, Fristi, Milli, NoyNoy, Peak, Pöttyös Túró Rudi, Rainbow, dan Taksi.
Royal Friesland Foods merupakan sebuah koperasi, yang memulai sejarahnya sejak tahun 1879. Koperasi ini telah melakukan serangkaian penggabungan dan akuisisi, dengan yang paling signifikan terjadi pada akhir tahun 1997, saat empat koperasi susu asal Belanda memutuskan untuk bergabung dan membentuk Friesland Foods.
Pada bulan Desember 2001, Friesland Foods mengakusisi Divisi Minuman & Olahan Susu dari Numico, termasuk merek Chocomel/Cécémel, Fristi, dan Extran.
Friesland Foods resmi menggunakan namanya yang sekarang pada bulan Juni 2004 setelah Ratu Beatrix menanugerahkan gelar "Koninklijk" kepada perusahan ini, sebagai bentuk penghormatan terhadap hari jadinya yang ke-125. Sebelumnya, perusahaan ini dikenal sebagai Friesland Coberco Dairy Foods.
Di Vietnam, perusahaan ini terkenal berkat produk susu terkondensasinya, Sữa Ông Thọ (Longevity Brand), yang umum digunakan pada minuman Kopi Vietnam (Cà phê sữa đá), dan pada berbagai makanan penutup khas Vietnam yang lain. Sữa Ông Thọ diproduksi secara massal di wilayah Saigon-Biên Hòa sejak tahun 1975. Susu inipun dicampurkan dengan kopi sebagai minuman untuk bersantai, atau dicampur dengan air panas untuk menjadi susu bagi bayi dan susu bagi anak-anak (karena susu segar harus diimpor dan harganya mahal). Pada tahun 1975, pasca Kejatuhan Saigon, pabrik Sữa Ông Thọ, bersama semua properti swasta dan komersial disita oleh komunis, dan digabung ke dalam badan usaha milik negara, Vinamilk, yang melanjutkan produksi Sữa Ông Thọ. Friesland Foods pun melanjutkan produksi Sữa Ông Thọ di Amerika Serikat dan Kanada untuk dijual di Amerika Utara, terutama karena kopi Vietnam dan makanan Vietnam secara umum juga makin populer di sana.
Pada bulan September 2008, pengujian yang dilakukan oleh Agri-Food and Veterinary Authority of Singapore (AVA) menemukan bahwa susu rasa stroberi dengan merek "Dutch Lady" yang diproduksi di Tiongkok tercemar melamin. Produk ini akhirnya ditarik dari peredaran dan dimusnahkan.[2] Friesland Foods pun menarik semua susu botolnya di Hong Kong dan Makau.[3]
Referensi
^Dealbook (2008-12-17). "Accessed 9 Feb 2009". Dealbook.blogs.nytimes.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-17. Diakses tanggal 2012-08-01.
^"Archived copy"(PDF). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2008-10-01. Diakses tanggal 2008-09-19.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)