Selama perang, kota ini hancur seluruhnya dan tanahnya tidak ditempati setelah memutuskan untuk tidak membangun kembali. Situs komune dipertahankan sebagai saksi perang dan ditetapkan sebagai "desa yang mati untuk Prancis" (« village mort pour la France »). Komune ini dikelola oleh sebuah dewan kotamadya beranggotakan tiga orang yang ditunjuk oleh préfet dari département Meuse.
Sebelum perang, Fleury adalah desa berpenduduk 422 jiwa yang memproduksi hasil tani dan kayu. Hari ini, menjadi wilayah berhutan dekat Tugu Peringatan Verdun. Tanda panah memandu pengunjung menuju di mana jalan dan rumah pernah berdiri.