Final NBA 1996 adalah puncak musim kompetisi NBA 1995-96 yang mempertemukan juara Wilayah Barat, Seattle SuperSonics (rekor menang kalah musim reguler 64-18) dengan juara Wilayah Timur, Chicago Bulls (rekor menang kalah musim reguler 72-10).
136 kemenangan gabungan rekor musim reguler kedua finalis ini memecahkan rekor 125 sebelumnya, yang terjadi pada tahun 1985 antara Los Angeles Lakers yang memenangkan 62 pertandingan dan Boston Celtics yang memenangkan 63 pertandingan di musim reguler sebelumnya.
Seri ini dimainkan dalam format best-of-seven . Final ini tercatat menjadi yang pertama dari usaha Bulls untuk meraih tiga gelar berturut-turut (three-peat) untuk kedua kalinya.[1]
Chicago memenangkan final ini dengan skor 4-2. Michael Jordan ditahbiskan sebagai MVP Final NBA.
Final NBA 1996 ini sekaligus adalah Final NBA ke-50
Latar Belakang
Chicago Bulls
Bulls memasuki musim ini dengan membawa kekalahan pada putaran kedua playoff pada musim sebelumnya dari Orlando Magic. Sebagai tim, Bulls juga mengalami perubahan besar sebab sebagian besar pemain yang turut berperan merebut gelar tiga kali secara berturut-turut pergi meninggalkan tim. John Paxson pensiun, sedangkan Bill Cartwright, Horace Grant, B.J. Armstrong, Stacey King, Will Perdue, dan Scott Williams pindah ke tim lain melalui free agency.
Sebagai gantinya, Bulls membentuk tim inti yang baru diperkuat pemain seperti Luc Longley, Toni Kukoč, Steve Kerr, dan Ron Harper. Namun perubahan yang paling signifikan adalah kedatangan pemain kontroversial Dennis Rodman, yang merupakan peraih rebound terbanyak di NBA dalam empat tahun berturut-turut.
Hasil dari gabungan pemain-pemain ini barangkali merupakan hasil musim reguler terbaik dalam sejarah NBA saat itu. Bulls berhasil meraih 72 kemenangan dari total 82 pertandingan musim reguler.
Putaran playoff melanjutkan momentum Bulls, dimana mereka menyapu Miami Heat pada putaran pertama, kemudian menaklukkan New York Knicks dalam lima pertandingan, dan di final Wilayah Timur berhasil membalas kekalahan musim lalu dari Orlando Magic. Bulls mengalahkan Magic dalam empat pertandingan sekaligus untuk melaju ke Final NBA 1996.
Seattle SuperSonics
SuperSonics dipimpin oleh point guard Gary Payton dan Shawn Kemp. Dengan George Karl sebagai pelatih kepala, Sonics selalu dipandang sebagai kandidat peraih gelar sepanjang pertengahan 1990-an. Yang paling dekat dengan impian mereka mencapai final NBA adalah pada tahun 1993, ketika mereka kalah dari Phoenix Suns dalam tujuh pertandingan di Final Wilayah Barat.
Setelah itu, Sonics dua kali mengalami kekalahan pada putaran pertama playoff secara berturut-turut, termasuk kekalahan memalukan pada tahun 1994 dari unggulan delapan Denver Nuggets.
Termotivasi oleh serangkaian kekalahan playoff tersebut, Seattle menyelesaikan musim reguler 1995-96 dengan rekor 64 kemenangan.
Seattle memulai pertandingan putaran playoff dengan kemenangan empat pertandingan atas Sacramento Kings, diikuti oleh kemenangan atas juara bertahan Houston Rockets . Sonics kemudian mengalahkan Utah Jazz dalam tujuh pertandingan di final Wilayah Barat untuk maju ke putaran kejuaraan NBA pertama sejak 1979 .
Ringkasan Final
Permainan
|
Tanggal
|
Tim tamu
|
Hasil
|
Tim tuan rumah
|
Game 1
|
Rabu, 5 Juni
|
Seattle SuperSonics
|
90–107 (0–1)
|
banteng Chicago
|
Game 2
|
Jumat, 7 Juni
|
Seattle SuperSonics
|
88–92 (0–2)
|
banteng Chicago
|
Game 3
|
Minggu, 9 Juni
|
Chicago Bulls
|
108–86 (3–0)
|
Seattle SuperSonics
|
Game 4
|
Rabu, 12 Juni
|
Chicago Bulls
|
86–107 (3–1)
|
Seattle SuperSonics
|
Game 5
|
Jumat, 14 Juni
|
Chicago Bulls
|
78–89 (3–2)
|
Seattle SuperSonics
|
Game 6
|
Minggu, 16 Juni
|
Seattle SuperSonics
|
75–87 (2–4)
|
banteng Chicago
|
- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-09. Diakses tanggal 2018-09-13.