Fachmi Idris (lahir 1 Februari 1968) adalah seorang dokter dan aktivis sosial kemasyarakatan di Indonesia. Ia dikenal sebagai Direktur Utama PT. ASKES (Persero), sebelum akhirnya berganti nama menjadi BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014.[1] Lembaga yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden RI. Di sisi lain, dirinya juga terlibat aktif dalam organisasi profesi dan organisasi sosial-kemasyarakatan maupun keagamaan.
Fachmi pernah tercatat juga sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI, 2006-2009), President of Confederation Medical Association on Asia and Oceania (Head Office, in Tokyo, Japan) - Ikatan Dokter se Asia dan Oceania-Head Office in Tokyo, Japan (2009-2011), Chairperson of the Technical Commission on Medical care and Sickness Insurance of International Social Security Association (ISSA)- Head Office in Geneva, Switzerland (2017-2019), Ketua Koordinator Bidang Kesehatan Majelis Pimpinan Pusat ICMI (2011–saat ini), Ketua Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (2012–saat ini), Ketua Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (2021-sekarang) dan Ketua Koordinator Panti Asuhan/Majelis Taklim di bawah Yayasan HM Ali Agam (2006–saat ini).[2]
Kehidupan Pribadi
Tidak berapa lama setelah lulus Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) pada 1993 dia langsung mempraktikkan ilmunya di daerah terpencil Sumatera Selatan. Sebagai dokter PTT, ia menjabat Kepala Puskesmas Makarti Jaya, Sungsang di Sumsel. Kemudian, lulusan terbaik pascasarjana program Ilmu Kesehatan Masyarakat UI pada 1998 itu, selanjutnya menjadi pegawai negeri sipil sebagai staf pengajar di Universitas Sriwijaya.
Pada tahun 2010 Fachmi Idris sempat digadang-gadang menjadi wakil dari Menteri Kesehatan saat itu, Endang Rahayu. Fachmi telah menjalani uji kelayakan sebagai wakil menteri, akan tetapi karena salah satu syarat wakil menteri adalah setidaknya pernah satu kali menduduki jabatan dengan pangkat eselon 1A di Departemen Kesehatan, maka keputusan presiden tidak dapat dikeluarkan.[3] Pada awal tahun 2016, Fachmi Idris dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.[4]
Fachmi Idris pada tahun 2013 memimpin transfromasi struktural dan kultural PT. ASKES (Persero)—BUMN yang mengelola Jaminan Sosial Kesehatan PNS dan Pensiunan PNS/TNI/POLRI yang jumlah pesertanya 16 juta jiwa—menjadi Badan Hukum Publik BPJS Kesehatan sesuai perintah UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Jumlah peserta jaminan sosial kesehatan melonjak drastis dari 16 juta menjadi sebanyak 222 juta jiwa pada tahun 2020.
Karier dan pendidikan
Karier:
- 1988-1990: Ketua Umum Senat Mahasiswa FK Universitas Sriwijaya
- 1997–sekarang: Dosen FK UNSRI
- 2006-2009: Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia
- 2007–2011: Dewan Pengawas RS Moh. Husin Palembang (BLU)
- 2008–2013: Dewan Komisaris PT Askes (Persero) - Ketua Komite Manajemen Resiko
- 2009-2013: Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional RI
- 2009-2011: President of Confederation Medical Association on Asia and Oceania (Head Office, in Tokyo, Japan) - Ikatan Dokter se Asia dan Oceania-Head Office in Tokyo, Japan
- 2011–sekarang: Ketua Koord Majelis Pimpinan Pusat ICMI
- 2012-sekarang: Ketua Dewan Masjid Indonesia
- 2013-2014: Dirut PT Askes (Persero)
- 2014–2015: Dirut BPJS Kesehatan (Periode 1-Periode Transisi)
- 2017-2021: Chairperson of the Technical Commission on Medical care and Sickness Insurance of International Social Security Association (ISSA)- Head Office in Geneva, Switzerland
- 2016-sekarang: Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya
- 2016–2021: Dirut BPJS Kesehatan (Periode ke2)[5]
- 2021-sekarang: Ketua Dewas RS PMI Bogor
Pendidikan:
- 1986–1993: Fakultas Kedokteran Unsri (mahasiswa berprestasi)
- 1996–1998: Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Program Pascasarjana UI (lulusan terbaik)
- 1998–2003: Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat UI (lulus dengan cum laude)
- 2010: Program Pendidikan Reguler Angkatan XLV Lemhannas RI (salah satu lulusan terbaik)
- Course lain: INSEAD University (Fountaineblue, French, 2007), Berkeley University (California, USA, 2016), ISSA Good Governance ITC ILO (Turin, Italy, 2018)
Referensi