Eskadron Kavaleri Panser atau ( Dronkavser ) adalah satuan jajaran Pasukan Pengamanan Presiden, Satuan ini bermarkas di Jakarta, dengan Komandan Eskadron Letkol Kav Slamet Purwanto[1] Motto yang digunakan adalah Jatayu Bhakti Tama.
Profil
Eskadron Kavaleri Panser Pasukan Pengamanan Presiden merupakan satuan organik Pasukan Pengamanan Presiden yang masuk dalam unsur pendukung, untuk melaksanakan tugas pengamanan secara fisik langsung/jarak dekat terhadap Presiden / Wakil Presiden Republik Indonesia beserta keluarganya dan tamu-tamu resmi negara setingkat kepala negara/kepala pemerintahan dengan menggunakan ranpur sebagai alat utama dan sistem persenjataan. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/16/III/2005 tentang pokok-pokok dan Prosedur Pasukan Pengamanan Presiden yang menyatakan tugas Dronkavser adalah : Melaksanakan perlindungan untuk membantu menyelamatkan objek /VVIP dalam pelaksanaan kontijensi dan memelihara dan menjaga kesiapan Ranpur serta peralatannya.
Sejarah
Cikal bakal lahirnya satuan Dronkavser Paspampres tidak lepas dari berdirinya satuan Paspampres dan eksistensi Satuan lapis Baja (Kavaleri) dalam rangka mengamankan Presiden RI pada saat perang kemerdekaan maupun setelah perang kemerdekaan. Pada awal berdirinya Republik Indonesia mengalami masa-masa sulit dimana sistem pengamanan Presiden telah banyak diuji dengan munculnya berbagai ancaman baik dari dalam maupun Luar Negeri. Sejarah telah mencatat bahwa terjadi puluhan kali rencana pembunuhan Presiden RI I Bp Ir. Soekarno yang akhirnya dapat digagalkan oleh para pengawal. Seiring dengan peningkatan ancaman terhadap diri dan keluarga Presiden maka dianggap perlu untuk membentuk Satuan Lapis Baja (Kavaleri) di dalam unsur pengamanan Presiden.[2]
Pada dekade tahun 60-an satuan Pengawal Presiden mengalami proses sejarah yang sangat pahit dimana Pasukan Cakrabirawa mengalami likuidasi karena proses sejarah. Pada saat awal berdirinya satuan Paswalpres yang berembrio dari Batalyon Pomad para, satuan Kavaleri sudah tergabung dan menunjukkan eksistensinya dalam satuan pengawal Presiden. Karena dianggap penting sejalan dengan tuntutan tugas dan tanggung jawab Paswalpres maka pada akhirnya diputuskan untuk menarik satuan Kavaleri dengan BP satu Kompi dari Kompi 91 Batalyon Kavaleri 9 Penyerbu Kostrad yang dipimpin oleh Kapten Kav Sunardi.
Komandan Satuan