"Diaspora Tionghoa" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain, lihat Tionghoa perantauan.
Emigrasi Tionghoa
Toko grosir khas di 8th Avenue di salah satu Pecinan Brooklyn (布鲁克林華埠), Long Island, New York, AS. Berbagai Pecinan yang berada di New York City berada di Queens (法拉盛華埠), Manhattan (紐約華埠), dan Brooklyn menjadi enklave perkotaan tradisional, karena imigrasi Tionghoa berskala besar terjadi di New York,[1][2][3][4] dengan populasi Tionghoa metropolitan terbesar di luar Asia,[5] yang meliputi sekitar 812,410 pada 2015.[6]
Arus emigrasi Tionghoa (juga dikenal dengan sebutan diaspora Tionghoa) terjadi sepanjang sejarah. Emigrasi masaal yang dikenal sebagai diaspora Tionghoa, terjadi dari abad ke-19 sampai 1949, utamanya disebabkan oleh perang dan kelaparan di Tiongkok daratan, invasi dari berbagai negara asing, serta masalah yang diakibatkan dari korupsi politik. Kebanyakan imigran adalah petani buta huruf dan buruh manual, yang disebut "kuli" (Hanzi: 苦力; Pinyin: kǔ lì; harfiah: 'Buruh Keras'), yang beremigrasi untuk bekerja di negara-negara seperti Amerika, Australia, Afrika Selatan, dan Asia Tenggara.
Menurut buku Lynn PanSons of the Yellow Emperor, emigrasi kuli Tionghoa dimulai setelah perbudakan dihapuskan di seluruh kawasan yang diduduki oleh Inggris. Menghadapi penyusutan tenaga manusia, para pedagang Eropa memutuskan untuk mengganti para budak Afrika dengan para buruh dari Tiongkok dan India. Seorang penanam Guiana Britania menyatakan soal alasannya memilih para buruh Tionghoa: "fisik kuat mereka, keuletan mereka untuk menghasilkan uang, kerja keras mereka dari bayi".
Cooke, Nola; Li, Tana; Anderson, James, ed. (2011). The Tongking Gulf Through History (edisi ke-illustrated). University of Pennsylvania Press. ISBN0812243366. Diakses tanggal 4 January 2013.