Elk (Cervus canadensis) adalah salah satu dari spesies terbesar dari Cervidae atau famili rusa, dan salah satu mamalia terbesar di Amerika Utara dan Asia Timur. Sebelumnya elk merupakan subspesies dari rusa merah Eropa (Cervus elaphus), tetapi sebuah studi genetika pada tahun 2004 pada DNA mitokondrianya menemukan bahwa elk merupakan spesies yang berbeda.[2] Hewan ini mirip dengan Alces alces yang berukuran lebih besar, yang juga disebut dengan elk di Inggris dan Eurasia.
Elk berdiam di hutan dengan memakan rerumputan, dedaunan, semak, dan kulit kayu. Meski berhabitat asli di Amerika Utara dan Asia Timur, elk mampu beradaptasi di negara lain dengan baik, termasuk di Argentina, Australia, dan Selandia baru di mana mereka telah diintroduksi di sana. Kemampuan beradaptasi ini dapat membahayakan spesies asli di tempat lain karena meningkatkan persaingan.
Elk jantan memiliki tanduk yang besar, yang runtuh setiap tahunnya. Perilaku reproduksi yang didapatkan dari elk seperti pertarungan tanduk antar elk jantan dewasa dan vokalisasi untuk menarik perhatian betina.
Berbagai budaya menjadikan elk sebagai sarana religi dan spiritual. Di berbagai tempat di Asia, tanduk dan kulitnya (velvet) digunakan sebagai bahan obat tradisional. Elk merupakan hewan buruan. Daging elk lebih ramping dengan sedikit lemak dan kaya protein.[3]
^Ludt C.J.L.,et al 2004 Mitochondrial DNA phylogeography of red deer (Cervus elaphus) Molecular Phylogenetics and Evolution (31) 1064–1083
^Robb, Bob (2001). The Ultimate Guide to Elk Hunting. The Lyons Press. ISBN1-58574-180-9. OCLC44818360.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)