Elemental Gaze adalah grup musik elektronik/ambient/shoegaze yang didirikan oleh Fuad Abdulgani dan M. Myrdal Muda pada tahun 2004 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.[1] Elemental Gaze lahir atas dorongan ketertarikan Fuad pada musik dari Britania Raya di era akhir 1980-an dan awal 1990-an, seperti Blur, My Bloody Valentine, Cocteau Twins, Brian Eno, dan Robin Guthrie serta keinginan untuk membuat musiknya sendiri. Sementara Myrdal memiliki ketertarikan pada seni visual, seperti film dan video pendek.[2] Nama Elemental Gaze diambil dari lagu Robin Guthrie yang berjudul Elemental (album Imperial, 2003). Kemudian ditambahkan kata gaze yang berarti pandangan atau tatapan. Nama Elemental Gaze lantas bermakna seperti proses menatap atau menerawang sampai jauh ke kedalaman untuk mencari sesuatu yang elementer/substansial (rujukan arsip pribadi). Musik Elemental Gaze merupakan kombinasi dari musik elektronik bernuansa ambient yang mengawang, kontemplatif, dengan karakter suara gitar shoegazing. Paul Agusta mendeskripsikan, musik Elemental Gaze bukanlah suara yang lahir dari euforia sesaat atau pengabaian atas pemikiran yang mendalam. Ini adalah suara yang lahir dari pencarian mendalam pada pikiran dan hati manusia; ruang gelap kecil dalam kepala kita dimana kesedihan, kesepian, kebimbangan, dan keinginan yang tidak terpenuhi diproses. Ini adalah suara jiwa yang sedih di tengah-tengah upaya penyembuhan-dirinya sendiri. Musik mereka melayang dari tempat yang gelap, tapi senantiasa melaju ke tempat yang lebih terang sebelum semuanya berakhir.[3]
Sejarah
Awal Terbentuk (2004-2006)
Semuanya berawal dari ketertarikan Fuad akan musik dari Britania Raya era 1980-an dan 1990-an pada masa SMA (Sekolah Menengah Atas). Ketertarikan tersebut diperkuat oleh keinginan Fuad untuk membentuk sebuah proyek musik yang berkolaborasi dengan seni visual (video) atas lagu-lagu yang dibuatnya sebagai alur cerita. Angan-angan itu ia ceritakan pada Myrdal, teman sebangkunya yang punya mimpi untuk membuat film. Saat itu Myrdal sedang giat belajar dan membuat karya video-video pendek. Tawaran ini disambut oleh Myrdal dan akhirnya Elemental Gaze didirikan.[2] Elemental Gaze kemudian menciptakan sebuah demo lagu berjudul "Love Your Love, Death Your Love". Lagu ini masuk dalam Dua Bersatu Compilation, sebuah kompilasi yang berisikan grup-grup musik yang lahir di angkatan mereka (2005) saat sekolah di SMA Negeri 2 Bandung.[4] Kebetulan, Bilfian (teman satu kelas Fuad dan Myrdal) yang juga gemar membuat video pendek dan menyukai musik elektronik seperti Kraftwerk dan Pet Shop Boys tertarik untuk membuat video klip lagu tersebut. Fuad dan Myrdal lalu mengajak Bilfian untuk ikut serta membuat video pendek sebagai latar visual lagu-lagu Elemental Gaze. Tidak hanya membuat video, Bilfian juga merespon lagu-lagu Elemental Gaze dalam format remix, seperti lagu You Should Run dan Unperfect Sky.
Elemental Gaze tampil pertama kali untuk publik di Traffic Light (TRL) Bar Bandung pada 21 Juli 2005 dengan formasi Fuad dan Myrdal. Pada pertunjukan musik berikutnya, Bilfian membantu mereka dengan membuat video latar pada acara yang bertajuk Parklife (28 Februari2006). Di acara itu Elemental Gaze berbagi panggung bersama Everybody Loves Irene dan Space Astronauts.[2] Kesempatan pentas tersebut mereka peroleh setelah Fuad memberikan materi demo kepada Eric Wiryanata (salah satu pendiri Deathrockstar, sebuah webzinekultur anak muda yang berpengaruh di komunitas musik kota Bandung). Kebetulan Eric memiliki jejaring dengan para penggiat musik di TRL Bar (bar yang berpengaruh dalam kultur anak muda di Bandung pertengahan 2000-an), salah satunya digawangi oleh Marine Ramdhani (pemilik FFWD Records).
We Cannot Create Ourselves For Someone We Love (2006-2007)
Dalam periode ini nama Elemental Gaze mulai akrab di kalangan anak muda penikmat musik lokal Bandung. Tahun 2006, mini album We Cannot Create Ourselves For Someone We Love disebarkan dengan cara menyimpan filemp3album tersebut di warung-warung internet. Dengan cara ini publik pengguna warung internet bisa mendapatkan album tersebut secara gratis. Mini-album itu juga diberikan langsung kepada teman-teman mereka baik lewat bentuk fisik (CD) maupun file mp3[5].
Berawal dari kegiatan bertukar file mp3 terjalinlah keakraban antara Fuad dengan Gembira Putra Agam, yang kerap disapa Gembi. Gembi pula yang mengenalkan Fuad kepada Yudi Nugroho (yang akrab disapa Yudi), Adhito Harinugroho (yang akrab disapa Dhito), dan Lutfi Kurniadi (yang akrab disapa Lutfi) pada sebuah pertunjukan musik di Bandung. Kemudian dalam proses pertemanan tersebut, Lutfi mengajak Fuad untuk membentuk sebuah grup musik yang dinamakan Beautify. Ketika materi lagu Beautify sedang dikerjakan, Fuad meminta Lutfi untuk mengisi gitar pada dua lagu Elemental Gaze, yakni ''Behind the Window I See'' dan ''Unperfect Sky Without Your Smile''. Proyek musik Beautify tidak dilanjutkan, tetapi Lutfi kemudian bergabung dalam Elemental Gaze[5]. Bilfian yang sejak dulu sering me-remix dan membuat video untuk lagu-lagu Elemental Gaze, juga diajak bergabung. Maka dimulailah formasi Elemental Gaze periode kedua, yakni Fuad Abdulgani (penulis lagu, loops, vokal), Bilfian Sugiana (loops & noisy effect), dan Lutfi Kurniadi (gitar, kibor, vokal latar).[4]
Berawal dari jaringan pertemanan tersebut, perlahan tenang Elemental Gaze kembali aktif. Mereka mulai membangun promosi di dunia maya, terutama lewat media Myspace.com, serta lebih sering tampil di pentas musik. Hal ini terutama karena kontribusi Fitrah (kakak dari Myrdal). Awalnya Fitrah menyukai lagu – lagu dari Elemental Gaze, lalu mengajukan diri untuk menjadi manajer. Pada tahun 2007 sebuah pentas musik di Jakarta menjadi momen kembali aktifnya grup musik ini.[4]
Dalam periode ini, Elemental Gaze mulai dikenal oleh publik yang lebih luas. Dimulai dari tawaran untuk menjadi pembuka konser Mono (grup musik asal Jepang) di Zouk, klab yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 5 Juli 2008</ref>.[10] Kemudian bermain di Baybeats Festival, Singapura pada 31 Agustus 2008</ref>.[11] Tahun berikutnya Elemental Gaze masuk dalam daftar nominasi The Best Electronica Awards and The Best Instrumental pada AVIMA (Asia Pasific VOICE Independent Music Awards)</ref>.[12]
Tahun 2009, Fuad memutuskan untuk keluar dari Elemental Gaze karena ingin fokus untuk menyelesaikan kuliah</ref>[2].[13] Meskipun Fuad keluar, Elemental Gaze masih bermain di sebuah pentas musik bertajuk The Ostend di CCF (Centre Culturel Français) Bandung (sekarang IFI Bandung) tahun 2009.[14] Setelah itu mereka tidak lagi aktif manggung, meski tetap menulis lagu.
Reuni (2010-2013)
Dalam tahun yang sama, penggiat musik di Singapura mengajak mereka untuk pentas di acara To Here Knows When: A Shoegaze Weekend di Waterfront, Esplanade, Singapura, tepatnya pada 3-4 April2010. Pentas musik tersebut juga menjadi momen bergabungnya kembali Fuad di Elemental Gaze</ref>.[15] Selanjutnya, pada 9 Mei 2010, mereka tampil dalam sebuah peluncuran buku di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Indonesia.[16] Momen reuni ini tidak serta merta membuat mereka sering tampil di pentas musik. Mereka lebih memilih untuk fokus memproduksi lagu karena anggotanya memiliki kesibukan masing-masing dan menetap di kota yang berbeda. Elemental Gaze juga mendapat penghargaan Runner Up The Best Moody Melancholic Masterpiece pada Asia Pasific VOICE Independent Music Awards (AVIMA) 2010</ref>.[12]
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkankategori. Tag ini diberikan pada Februari 2023.