El Cóndor Pasa ("Kondor yang Terbang") adalah lagu yang ditulis oleh komposer Peru, Daniel Alomía Robles pada tahun 1913. Lagu yang bernada musik rakyat Andes ini menjadi populer di seluruh dunia setelah dinyanyikan ulang oleh Simon & Garfunkel pada tahun 1970 yang disertakan dalam album Bridge Over Troubled Water. Versi daur ulang ini diberi judul "El Condor Pasa (If I Could)".
Sejarah
Pada tahun 1913, Alomía Robles menciptakan "El cóndor pasa" dan menyanyikannya di depan umum pertama kali di Teatro Mazzi, Lima.[1]
Paul Simon mendengarkan satu versi yang berjudul "Paso Del Condor" yang dibawakan oleh Jorge Milchberg, pemimpin grup Urubamba (yang kemudian dikenal sebagai Los Incas). Ia memberitahu Simon, menurutnya lagu itu adalah lagu karya anonim dari abad ke-18.[1] Simon mulai tertarik dengan lagu itu dan memasukkan lirik yang baru.[1] Lagu itu kemudian muncul dalam album Simon and Garfunkel yang dirilis tahun 1970, Bridge over Troubled Water. Mereka menggunakan versi instrumental Los Incas tanpa meminta izin. Simon bersahabat dengan para personel Urubamba karena lagu ini. Simon & Garfunkel mengakhiri konser-konser mereka bersama Urubamba. Dalam versi Simon & Garfunkel, Robles, Milchberg dan Simon dikreditkan sebagai penulis lagu. Pada tahun yang sama, Perry Como merilis lagu daur ulang versi Simon dalam album It's Impossible. Sementara itu, Julie Felix mendaur ulang lagu ini sebagai singel di Britania Raya. Di sana lagu ini masuk 20 besar di tangga lagu.[2] Simon & Garfunkel merilis lagu ini sebagai singel di Amerika dan mencapai posisi di tangga lagu Billboard Pop Singles, musim gugur tahun 1970.
Pada tahun 1970, Armando Robles Godoy, Alomía Robles, menuntut Paul Simon atas pelanggaran hak cipta dan membuktikan bahwa lagu ini dikomposisikan oleh ayahnya. Ayahnya telah mendaftarkan hak cipta lagu itu di Amerika Serikat pada tahun 1933.[1] Walau demikian, Godoy mengatakan bahwa ia tidak memusuhi Simon karena ia mengetahui itu terjadi karena ketidaktahuan.[3] Godoy berkata:
"Ini adalah kasus pengadilan yang ramah, karena Paul Simon sangat menghormati kebudayaan negara lain. Ia bukannya orang yang tidak peduli. Ia mendengarkan lagu itu di Paris. Ia menyukainya dan bertanya kepada mereka dan mereka memberinya informasi yang salah. Mereka memberitahunya bahwa itu adalah lagu populer yang berasal dari abad ke-18, dan bukan karya ayah saya. Kasus ini berjalan tanpa masalah-masalah pelik."