Efek Fujiwara atau yang disebut juga Interaksi Fujiwara merupakan suatu fenomena yang terjadi ketika dua pusat pusaran badai siklon bergerak saling mendekati satu sama lainnya dan memperkecil jarak di antara masing-masing pusat pusaran tekanan rendah badai siklon. Nama efek ini diambil dari nama penemu dan pendefinisi fenomena ini, yaitu Fujiwara Sakuhei yang merupakan seorang ahli meteorologi Jepang yang meneliti tentang pergerakan pusaran-pusaran siklon di perairan pada tahun 1920-an.[1] Interaksi biner dari dua buah sirkulasi kecil siklon dapat menjadi penyebab terbentuknya badai siklon yang besar atau tergabungnya dua siklon tropis menjadi satu badai siklon tropis yang besar hingga sangat besar. Dua siklon tropis biasanya dapat dikatakan saling berinteraksi jika jarak masing-masing pusat pusaran berada pada rentang 1.400 kilometer (870 mi).
Penjelasan
Ketika siklon-siklon saling berdekatan, masing-masing pusaran badai siklon akan saling mengelilingi satu sama lain secara siklonik (searah jarum jam di belahan bumi selatan dan berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara)[3] di sekitar suatu titik antara dua sistem siklon yang disebabkan oleh sirkulasi angin siklonik dari tiap-tiap sistem siklon. Dua pusaran siklon itu akan saling tertarik, dan pada akhirnya berpilin pada titik tengahnya dan melebur.[4] Ketika dua pusat pusaran tidak memiliki ukuran yang seimbang atau sama, pusaran siklon yang lebih besar cenderung akan lebih menguasai atau mendominasi fenomena interaksi ini dan pusaran yang lebih kecil akan berputar mengitari pusaran siklon yang lebih besar.[5]
Siklon tropis dapat terbentuk ketika sirkulasi-sirkulasi kecil pada Zona konvergensi intertropis melebur atau tergabung.[6] Efek atau interaksi ini sering disinggung pada pembicaraan mengenai pergerakan siklon-siklon tropis, meskipun penggabungan akhir dari dua sistem badai cenderung jarang terjadi. Efek Fujiwara ini tampak jelas ketika dua siklon tropis saling berdekatan pada jarak 1.400 kilometer (870 mi). Tingkat rotasi pada dua siklon tropis akan sangat meningkat ketika jarak antara masing-masing sistem sama atau kurang dari 650 kilometer (400 mi).[7] Dua sistem pusaran siklon dapat disebut tergabung ketika jarak masing-masing pusat pusaran sama dengan atau kurang dari 300 kilometer (190 mi).[8]
^Fujiwhara, Sakuhei (1921). "The natural tendency towards symmetry of motion and its application as a principle in meteorology". Quarterly Journal of the Royal Meteorological Society. 47 (200): 287–293. Bibcode:1921QJRMS..47..287F. doi:10.1002/qj.49704720010.
^Kieu, Chanh Q.; Da-Lin Zhang (June 2010). "Genesis of Tropical Storm Eugene (2005) from Merging Vortices Associated with ITCZ Breakdowns. Part III: Sensitivity to Various Genesis Parameters". J. Atmos. Sci. 67 (6): 1745–1758. Bibcode:2010JAtS...67.1745K. doi:10.1175/2010JAS3227.1.