Tylor dikenal melalui jasanya dalam penelitian evolusi kebudayaan. Dalam karyanya Primitive culture dan Anthropology, ia mendefinisikan konteks penelitian ilmiah dalam antropologi, yang didasari dari teori evolusi Charles Darwin. Dia percaya bahwa ada sebuah basis fungsional dalam perkembangan masyarakat dan agama, yang ia anggap bersifat universal.
Ia juga memperkenalkan kembali istilah animisme[1] (kepercayaan terhadap jiwa dan roh-roh nenek moyang) yang ia anggap sebagai sebuah fase awal dalam perkembangan agama.
Pemikiran
Teori kebudayaan
Dalam bukunya yang berjudul Primitive Cultures, Tylor memberikan konsep mengenai kebudayaan berdasarkan teori evolusi. Ia menganggap kebudayaan sebagai suatu keseluruhan yang kompleks. Di dalam kebudayan tercakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, dan adat. Selain itu, di dalam konsep kebudayaan yang dikemukakan oleh Tylor terdapat berbagai kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.[2]