E-hon (絵本, atau ehon) adalah istilah Jepang untuk buku bergambar. Istilah ini dapat diterapkan dalam pengertian umum, atau dapat merujuk secara khusus pada jenis buku bergambar cetak balok kayu yang diterbitkan pada periode Edo (1603–1867).
E-hon pertama adalah benda-benda keagamaan dengan gambar-gambar yang dibuat oleh pelukis Buddhis.[1] Benda-benda dari periode Muromachi biasanya dikenal sebagai nara-ehon.[2] Pada periode modern awal (1600–1868), buku bergambar meroket popularitasnya. Buku-buku tersebut mencakup berbagai macam subjek dengan eksperimen dalam teknik produksi.[1]
Produksi e-hon merupakan bagian penting dari industri penerbitan Jepang (khususnya) selama abad ke-19; sebagian besar seniman cetak blok kayu Jepang pada periode tersebut menghasilkan desain e-hon (sering kali dalam jumlah besar), sebagai karya komersial.[3]
Menjelang akhir abad ke-19, buku cerita bergambar e-hon mulai kehilangan popularitasnya karena konsep majalah sastra "Barat" yang baru. Buku-buku ini berukuran lebih besar yang memuat lebih banyak materi dan lebih beragam per terbitan, tetapi biasanya lebih sedikit gambar (diukur berdasarkan rasio teks terhadap gambar). Buku-buku ini sering kali menggunakan metode pencetakan yang lebih modern; peningkatan biaya produksi diimbangi oleh peningkatan efisiensi, pencetakan dan distribusi skala besar, dan pengenalan iklan. Biasanya, sebuah majalah akan menyertakan satu ilustrasi polikrom besar yang dilipat yang merujuk pada beberapa cerita "fitur" dalam volume tersebut, sebagai halaman depan. Gambar-gambar seperti itu, yang dicetak dengan balok kayu berwarna, dikenal sebagai kuchi-e. Format baru ini juga menyerap sebagian besar bakat dan pasar yang tersisa untuk cetakan gaya ukiyo-e.