Dutch Lady Milk Industries Berhad (nama dagang Dutch Lady Malaysia) (MYX: 3026) adalah sebuah perusahaan penghasil susu sapi dan produk susu di Malaysia sejak tahun 1960-an. Perusahaan ini sebelumnya di bawah Royal FrieslandFoods, sebuah perusahaan kooperatif multinasional yang berpusat di Belanda. Dutch Lady Malaysia saat ini merupakan sebuah anak perusahaan dari FrieslandCampina, yang terbentuk pada Desember 2008 sebagai hasil dari merger antara FrieslandFoods dan Campina. Produk-produknya saat ini mencakup susu pertumbuhan, susu UHT, susu pasteurisasi, susu sterilisasi, susu bubuk keluarga, susu rendah lemak, dan minuman yoghurt 0% lemak, dan yoghurt rendah lemak.[1]
Sejarah
Perusahaan ini didirikan dengan nama Pacific Milk Industries (Malaya) Sdn Bhd pada 28 Mei 1963 di mana perusahaan tersebut diberi kuasa untuk memproduksi susu kental manis di pabriknya di Petaling Jaya, menjadi fasilitas produksi pertama FrieslandFood di luar Belanda.[2] Perusahaan ini diinkorporasikan sebagai perseroan terbatas swasta dan mulai dengan produksi susu kental manis saja, sebelum berkembang ke produk-produk susu. Sebelum ekspansi, banyak produknya mulai didistribusikan ke negara-negara sekitarnya di Asia dan Oseania.[3]
Pada 24 September 1968, perusahaan ini menjadi perusahaan susu pertama yang tercatat di Bursa Efek Kuala Lumpur dan Singapura; dan dan pada tahun 1975, mengganti namanya menjadi Dutch Baby Milk Industries (Malaya) Berhad. Setelah modernisasi perusahaan, namanya berubah menjadi Dutch Lady Milk Industries Berhad pada tahun 2000 dan telah menggunakan teknologi pemrosesan ultra high temperature (UHT) dan pengemasan sejak tahun 1970-an untuk memproduksi susu di negara tersebut.[4]
Perusahaan terus secara progresif memproduksi dan memperkenalkan produk-produk baru ke pasar Malaysia. Susu steril diproduksi secara lokal dan dijual dalam botol plastik pada tahun 1983, produksi produk susu dingin dimulai pada tahun 1986, dan yoghurt buah dan susu pertumbuhan diperkenalkan ke pasar pada tahun 1988. Pada tahun 2011, Dutch Lady Malaysia diberitakan menjadi pemimpin pangsa pasar dalam segmen susu pertumbuhan, dengan merek Dutch Lady menguasai 40% pangsa pasar nasional.[5]
Laporan keuangannya untuk kuartal pertama 2012 menunjukkan kenaikan pendapatan sebesar 9% tahun ke tahun, dengan laba bersih sebesar MYR.27,5 juta (USD.8,72 juta).[6] Meskipun terjadi perlambatan pada industri susu Malaysia, Dutch Lady Malaysia dilaporkan berada di jalur untuk mencapai target penjualannya MYR.1 miliar untuk tahun 2013.[7]
Referensi
Pranala luar