Dusta Kreta mengacu pada sebuah kisah dalam Odisseia di mana Odisseus menyampaikan cerita palsu tentang usahanya melawan Mesir kepada kawan penggembala babi yang setia, bernama Eumaios. Kisah ini telah menjadi sasaran banyak penyelidikan di bidang sejarah dan kepurbakalaan di akhir Zaman Perunggu Akhir.
Ikhtisar
Dalam ceritanya, Odisseus tidak dapat kembali ke Kreta setelah Perang Troya, dan karena dihasut dewa-dewi, terpaksa melancarkan serbuan melawan Mesir. Armada Odysseus dikalahkan karena kemarahan Zeus, namun raja Mesir merasa kasihan pada Odisseus. Lalu Odisseus mengumpulkan kekayaan di Mesir tetapi kemudian kehilangannya dalam kecelakaan kapal.[1]
Namun semangat dalam diriku mendesak, 'Berlayarlah ke Mesir—
siapkan kapal, ambil awak pahlawan yang berpengalaman!'
Sembilanku bersiap, orang-orang itu segera bergabung
dan kemudian enam hari teman-teman sekapalku berpesta pora
Namun karena terhanyut oleh kemarahan mereka yang sembrono, para awak menjadi mengamuk—
mereka segera mulai menjarah tanah pertanian Mesir yang subur, menyeret perempuan dan anak-anak, serta membunuh para lelaki.
Teriakan terdengar di kota dalam waktu singkat—dipicu oleh teriakan
Pentingnya kisah ini menjadi topik banyak analisis ilmiah, terutama karena kisahnya sangat mirip dengan kisah Bangsa Laut dan Pertempuran Sungai Nil seperti yang tercatat di kuil kamar mayat Firaun Ramses III di Medinet Habu.[2] Demikian pula, persetujuan Ramses II untuk menyerang Syerden menjadi pengawalnya mencerminkan kediaman dan pengayaan Odisseus di Mesir. Kemudian ada spekulasi bahwa Dusta Kreta mencerminkan beberapa fakta sejarah keruntuhan Zaman Perunggu Akhir dari cerita lisan bangsa Yunani Mikenai.[3]
Rujukan
^Homer. (1997). Odyssey (Fagles, Robert Trans.). New York: Penguin Books