DuPont de Nemours, Inc., biasa disebut sebagai DuPont, adalah sebuah perusahaan asal Amerika yang dibentuk melalui penggabungan Dow Chemical dan E. I. du Pont de Nemours and Company pada tanggal 31 Agustus 2017, serta pemisahan Dow Inc. dan Corteva. Sebelum melakukan pemisahan, perusahaan ini merupakan produsen bahan kimia dengan total penjualan terbesar di dunia. Penggabungan antara Dow Chemical dan E. I. du Pont de Nemours diperkirakan bernilai sekitar $130 milyar.[2][3][4] Dengan total pendapatan pada tahun 2018 mencapai $86 milyar, DowDuPont pun menempati peringkat ke-35 dalam daftar Fortune 500 tahun 2019.[5] DuPont berkantor pusat di Wilmington, Delaware, di mana E. I. du Pont de Nemours didaftarkan sebagai sebuah badan hukum[6] pada tahun 1802.
Dalam waktu 18 bulan setelah bergabung, DowDuPont kemudian dibagi menjadi tiga perusahaan publik dengan fokus di pertanian (Corteva), ilmu bahan (Dow Inc.), dan produk khusus (DuPont).[2][3][4][7]
Sejarah
Pada tanggal 11 Desember 2015, E. I. du Pont de Nemours and Company, atau biasa disebut "DuPont", mengumumkan penggabungan dengan Dow Chemical Company, melalui sebuah transaksi pertukaran saham. Hasil penggabungan, yakni DowDuPont, diperkiraan bernilai $130 milyar, dengan sahamnya dipegang oleh pemegang saham E. I. du Pont de Nemours dan Dow Chemical, serta tetap mempertahankan kantor pusat dari kedua perusahaan tersebut. Penggabungan antara dua produsen bahan kimia terbesar di Amerika Serikat tersebut akhirnya selesai pada tanggal 31 Agustus 2017.[3][4][8]
Dewan direksi dari E. I. du Pont de Nemours dan Dow Chemical lalu memutuskan bahwa setelah digabung, DowDuPont akan dipisah menjadi tiga perusahaan publik, yang masing-masing bergerak di bidang pertanian, ilmu bahan, dan produk khusus.
Bisnis pertanian—Corteva Agriscience[9]— menggabungkan unit bisnis benih dan perlindungan tanaman milik Dow dan DuPont, dengan pendapatan diperkirakan sekitar $16 milyar.[10]
Bisnis ilmu bahan—disebut Dow—terdiri dari unit bisnis Bahan Performa milik DuPont, bersama dengan unit Plastik Performa, Bahan dan Kimia, Infrastruktur, dan Solusi Konsumen milik Dow, namun tidak meliputi unit bisnis Bahan Elektronik milik Dow. Total pendapatan bisnis ini diperkirakan sekitar $51 milyar.
Bisnis produk khusus—disebut DuPont— meliputi unit bisnis Nutrisi & Kesehatan, Biosains Industrial, Keselamatan & Perlindungan, dan Elektronik & Komunikasi milik DuPont, serta unit bisnis Bahan Elektronik milik Dow. Total pendapatan bisnis ini diperkirakan sekitar $12 milyar.[11][12]
Komite Penasehat pun dibentuk di tiap bisnis. CEO DuPont, Ed Breen akan memimpin Komite Pertanian dan Produk Khusus, sementara CEO Dow, Andrew Liveris akan memimpin Komite Ilmu Bahan. Komite tersebut dibentuk untuk mengawasi masing-masing bisnis, dan akan bekerja dengan CEO Dow dan DuPont untuk memproses pemisahan dari masing-masing bisnis.[13] Diumumkan pada bulan Februari 2018, divisi pertanian DowDuPont diberi nama Corteva Agriscience, divisi ilmu bahan diberi nama Dow, sementara divisi produk khusus diberi nama DuPont.[7] Pada bulan Maret 2018, diumumkan bahwa Jeff Fettig akan menjadi chairman eksekutif dari DowDuPont mulai tanggal 1 Juli 2018, dan Jim Fitterling akan menjadi CEO Dow Chemical mulai tanggal 1 April 2018.[14] Pada bulan Oktober 2018, unit bisnis pertanian dari perusahaan ini mencatatkan kerugian sebesar $4,6 milyar pada kuartal ketiga setelah menurunkan target laba dan penjualan jangka panjangnya.[15]
Pada tahun 2019, DuPont menyelesaikan pemisahannya dari DowDuPont.[16]
Pada bulan Februari 2020, DuPont mengumumkan bahwa mereka menunjuk kembali Edward D. Breen sebagai CEO, setelah memberhentikan CEO dan CFO sebelumnya, Mark Doyle dan Jeanmarie Desmond, yang belum genap satu tahun menjabat. Lori D. Koch, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala hubungan investor pun ditunjuk menjadi CFO.[17]
Regulasi
Komisi Eropa membuka penyelidikan untuk menilai apakah penggabungan antara Dow Chemical dan E. I. du Pont de Nemours sesuai dengan regulasi yang berlaku di Uni Eropa. Komisi tersebut pun menginvestigasi apakah penggabungan tersebut mengurangi kompetisi di bidang perlindungan tanaman, benih, dan petrokimia.[18] Penyelesaian penggabungan antara kedua perusahaan tersebut pun sempat ditunda beberapa kali, karena adanya investigasi serupa.[19][20]
Ed Breen menyatakan bahwa DowDuPont sedang mempertimbangkan untuk mendivestasi unit bisnis pestisidanya agar penggabungan dapat disetujui. Dalam proposalnya ke Uni Eropa, DowDuPont pun menawarkan penjualan sebagian dari unit bisnis perlindungan tanaman milik DuPont serta unit riset dan pengembangan yang terkait, dan juga menjual unit bisnis ionomer dan kopolimer asam akrilik milik Dow.[21][22]
Pengajuan poposal tersebut pun membuat tenggat waktu peninjauan dari Komisi diundur ke tanggal 4 April 2017. Pemisahan menjadi tiga perusahaan diharapkan terlaksana sekitar 18 bulan setelah penggabungan disetujui.[22] Menurut Financial Times, penggabungan tersebut "diharapkan dapat disetujui pada bulan Maret" 2017.[23] Dow Chemical dan DuPont lalu menunda tanggat waktunya pada akhir bulan Maret, karena mereka mengadakan pertukaran aset senilai $1,6 milyar dengan FMC Corporation agar dapat memperoleh persetujuan antitrust. DuPont mengakuisisi unit bisnis kesehatan dan nutrisi milik FMC, serta menjual unit bisnis herbisida dan insektisidanya ke FMC.[24]
^ abcTullo, Alexaner H. (August 31, 2017). "Historic DowDuPont merger nears". Chemical and Engineering News. hlm. 13. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 31, 2017. Diakses tanggal August 31, 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcSteve, Carmody (August 31, 2017). "Dow-DuPont merger becomes official". Michigan Radio. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 1, 2017. Diakses tanggal September 1, 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Fortune 500 Companies". Fortune (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal August 23, 2019. Diakses tanggal 2019-06-06.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)