Nama Distrik Wulai berasal dari frasa bahasa Atayal, kilux ulay, yang memiliki arti "panas dan beracun" ketika seorang penduduk aslisuku Atayal sedang berburu di sungai dan melihat kabut datang dari arah sungai.[3]
Pada bulan Agustus 2015, Distrik Wulai hancur oleh Topan Soudelor, menyapu bersih beberapa hotel dan menghancurkan sumber air panas di wilayah ini. Garis Sungai Nanshi yang melewati distrik ini telah berubah dan tepi sungai terkikis oleh aliran air.[2] Tanah longsor berat disebabkan oleh pembangunan berlebihan di daerah pegunungan di sekitar sungai yang merusak tanah dan daerah aliran sungai di sepanjang lereng tanah.[4]
Distrik Wulai merupakan kota wisata yang paling terkenal dengan mata air panas dan budaya penduduk aslinya. Kegiatan lainnya yang dapat dilakukan meliputi pendakian, perkemahan, berenang, memancing, dan mengamati burung. Selama musim semi, pengunjung datang untuk melihat pohon ceri yang berbunga. Menurut penduduk setempat, mandi di mata air panas yang tak berbau di distrik ini bisa menyembuhkan penyakit kulit.
Berikut tempat wisata yang berada di Distrik Wulai:
Mata air panas Wulai – pengunjung sering pergi ke berbagai hotel, pemandian umum, dan sungai Wulai dengan mata air panas.
Air terjun – terdapat beberapa air terjun di ngarai Wulai, tetapi yang terbesar adalah Air terjun Wulai.
Gondola Wulai – gondola membawa pengunjung ke puncak Air terjun Wulai yang memiliki akses ke sebuah hotel, pusat konferensi, dan taman bermain Yunxian.
Budaya penduduk asli Atayal – banyak toko di Wulai khusus menjual makanan, seni, kerajinan tangan, dan pakaian penduduk asli.
Distrik ini juga memiliki Kereta Wisata Wulai, sebuah kereta api pertambangan yang dikonversi dan dibangun pada masa pemerintahan Jepang, membawa pengunjung dari pusat kota Wulai ke tempat-tempat wisata di dasar Air terjun Wulai.