Depresi pascaliburan
Depresi pascaliburan atau sindrom pascaliburan adalah kumpulan perasaan buruk, seperti sedih, marah, kecewa dan rasa bersalah, yang dialami seseorang sepulang dari melakukan liburan. Dalam kasus tertentu, kondisi seseorang bisa cukup parah hingga mengalami insomnia, mudah marah, selera makan menurun, sulit berkonsentrasi dan cemas terus-menerus.[1] Depresi pascaliburan dapat membuat mutu dan daya kerja seseorang menjadi menurun atau terganggu.[2] PenyebabDepresi pascaliburan dapat disebabkan oleh beberapa alasan, di antaranya waktu berlibur yang relatif lama, kualitas tempat tinggal yang tidak seindah atau sebersih tempat tinggal selama liburan (seperti hotel atau vila), dan kebebasan yang dimiliki selama liburan.[2] PengobatanSecara umum, perasaan sedih pascaliburan akan hilang seiring waktu, dan tidak memerlukan perawatan khusus.[3] Biasanya dibutuhkan beberapa hari, tetapi dalam kasus yang ekstrem, suasana hati dapat bertahan selama beberapa minggu sebelum hilang. Cara yang lebih cepat untuk mengobatinya adalah dengan berbagi pengalaman mereka dengan keluarga dan teman-teman, atau untuk melihat foto dan suvenir.[butuh rujukan] Beberapa mungkin menemukan kenyamanan dalam menghidupkan kembali pengalaman liburan/liburan mereka; misalnya, jika seseorang benar-benar menikmati jet-ski selama liburan mereka, mereka dapat membeli jet-ski mereka sendiri.[butuh rujukan] Metode lain yang terkenal untuk menyembuhkan depresi pascaliburan adalah merencanakan atau memesan liburan berikutnya, ini menawarkan pengalih perhatian dan juga memberi seseorang secercah harapan untuk dinanti-nantikan.[butuh rujukan] Catatan kaki
|