Demonstrasi Universitas Gadjah Mada 2016
Pada 2 Mei 2016, sebuah demonstrasi berlangsung di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM). Demonstrasi ini juga dikenal dengan "Pesta Rakyat Gadjah Mada". Latar belakangDemonstrasi ini dilatari oleh tiga tuntutan utama: penolakan relokasi Kantin Bonbin, keringanan uang kuliah tunggal, dan tunjangan kinerja tenaga kependidikan UGM. Dalam sebuah wawancara di Swaragama FM[1] satu hari sebelum demonstrasi, Rektor UGM Dwikorita Karnawati menyebut demonstrasi ini sebagai simulasi kepada mahasiswa supaya berpikir kritis, namun ditentang oleh demonstran.[2] Penolakan relokasi Kantin BonbinKantin Bonbin merupakan sebuah kantin yang terletak di dekat Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, dan Fakultas Psikologi di kawasan Bulaksumur. Kantin ini didirikan atas prakarsa dari Rektor UGM 1986-1990 Koesnadi Hardjasoemantri yang ingin menata para pedagang bakso dan es campur yang tersebar di berbagai tempat di Bulaksumur. Para pedagang kemudian dibuatkan semacam shelter permanen, yang terletak di sekitar Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Biologi, utara Gelanggang Mahasiswa dan timur Fakultas Sastra (kini Fakultas Ilmu Budaya). Alih-alih karena di dekat kantin ini terdapat kebun binatang, Detikcom menyebut penamaan kantin ini dengan istilah "bonbin" disebabkan terdapat lahan kosong yang banyak ditumbuhi semak-semak liar di selatan kantin. Alasan lainnya adalah beragam pembicaraan yang terjadi di kantin ini, yang terkadang juga diisi dengan caci-maki dan sumpah serapah.[3] Hingga 2016, Kantin Bonbin baru sekali direnovasi pada sekitar 2008 dengan bantuan dari Bank Mandiri; sebelum itu bentuk Kantin Bonbin masih sama seperti saat pertama kali didirikan. Renovasi mencakup penataan tempat dagang dan pembangunan dua tandas. Terdapat belasan pedagang makanan dan minuman yang menjajakan dagangannya di kantin ini.[3] Nama kantin secara formal menjadi "Humaniora Mandiri".[4] Pada 6 April, seluruh pedagang yang berjumlah 12 orang mendapatkan surat peringatan pertama dari pihak Universitas Gadjah Mada yang meminta untuk mengosongkan tempat. Tindakan ini merupakan kelanjutan dari sosialisasi yang dilaksanakan pada September 2015. Para pedagang menyebut bahwa mereka belum pernah berdialog oleh pihak universitas, kecuali saat awal sosialisasi.[5] DemonstrasiDemonstrasi digelar di Balairung UGM pada 2 Mei 2016, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.[6] Sekitar 1.000 mahasiswa terlibat dalam demonstrasi ini.[6][7] KesudahanDemonstrasi tidak berdampak pada rencana awal UGM merelokasi pedagang Kantin Bonbin; kantin tersebut pada akhirnya dibongkar dan para pedagang dipindahkan sementara ke Pujasera Lembah, kantin yang berada tepat di belakang kantung parkir sepeda motor Lembah UGM dan tidak jauh dari lokasi Kantin Bonbin. Per bulan Oktober 2017, sebuah kantin baru bernama Taman Bank Indonesia (dengan bantuan dari Bank Indonesia) telah selesai dibangun untuk mengakomodasi mantan pedagang Kantin Bonbin yang direlokasi.[8] Kantin tersebut berada di tengah Fakultas Filsafat. Referensi
|