Deklarasi Durban

Deklarasi Durban adalah sebuah pernyataan bersama pada tahun 2000 yang ditandatangani oleh lebih dari 5.000 dokter dan ilmuwan untuk mengafirmasi bahwa HIV adalah penyebab dari AIDS. Deklarasi ini dibuat sebagai respon untuk denialisme HIV/AIDS serta secara khusus terkait dengan dukungan Presiden Afrika Selatan saat itu, Thabo Mbeki, yang mendukung denialisme terhadap HIV/AIDS.[1] Deklarasi ini dibuat beberapa minggu sebelum Konferensi AIDS Internasional di Durban, Afrika Selatan dan diterbitkan di jurnal akademik Nature bertepatan dengan tanggal konferensi. Deklarasi Durban menyatakan bahwa bukti-bukti yang ada sudah tegas, tidak diragukan, dan menyeluruh, menunjukkan bahwa HIV menyebabkan AIDS.[2]

Setiap orang yang menandatangani Deklarasi Durban disyaratkan memiliki gelar Ph.D. atau setara dokter. Untuk menghindari adanya konflik kepentingan, ilmuwan yang bekerja di perusahaan komersial diminta untuk tidak memberikan tanda tangan. Terdapat 11 pemenang Nobel yang turut serta menandatangani deklarasi ini.[2]

Tanggapan

Michael Specter, dalam kolomnya di New Yorker, menyebut Deklarasi Durban sebagai salah satu momen paling menyedihkan dalam sains modern di tengah kekhawatiran terhadap dukungan Thabo Mbeki terhadap denialisme AIDS dan wabah AIDS di Afrika Selatan.[3] Pemerintahan Mbeki dilaporkan menekan ilmuwan Afrika Selatan agar tidak ikut menandatangani deklarasi tersebut.[4] Mentri Kesehatan Afrika Selatan saat itu, Manto Tshabalala-Msimang, menyebut Deklarasi Durban sebagai pernyataan kaum elite[3] sementara juru bicara presiden menyebut deklarasi ini sebaiknya ada di tempat sampah.[4]

Beberapa pendukung denialisme AIDS mengkritik Deklarasi Durban melalui surat kepada redaksi Nature dengan menyebut bahwa sikap mereka merupakan bentuk kebebasan berbicara dan deklarasi tersebut merupakan intoleransi terhadap pandangan "alternatif".[5] Nature kemudian menerbitkan surat pernyataan yang merinci kalimat-kalimat tidak akurat yang dibuat oleh pendukung denialisme AIDS dalam membalas Deklarasi Durban.[6] Dua peneliti AIDS lain juga menulis kolom satire di Nature sebagai respon terhadap denialis.[7]

Sebuah estimasi pada tahun 2008 memperkirakan bahwa terdapat sekitar 300.000 kematian akibat AIDS di Afrika Selatan dan sekitar 200.000 infeksi HIV baru merupakan akibat dari kebijakan pemerintah yang mengikuti denialisme HIV/AIDS.[8][9]

Referensi

  1. ^ Aiken, Jonathan (2000-07-01). "International scientists, doctors reaffirm HIV causes AIDS". CNN. Diakses tanggal 2019-06-30. 
  2. ^ a b "The Durban Declaration". Nature. 406 (6791): 15–6. 2000. doi:10.1038/35017662. PMID 10894520. 
  3. ^ a b Specter, Michael (2007-03-12). "The Denialists". New Yorker. Diakses tanggal 2008-10-14. 
  4. ^ a b Sidley P (2000). "Mbeki dismisses "Durban declaration"". BMJ (Clinical Research Ed.). 321 (7253): 67. PMC 1127750alt=Dapat diakses gratis. PMID 10884240. 
  5. ^ Stewart GT (2000). "The Durban Declaration is not accepted by all". Nature. 407 (6802): 286. doi:10.1038/35030200. PMID 11014164. 
  6. ^ Delaney M (November 2000). "Why are AIDS dissidents still making 15-year-old, long-refuted claims?". Nature. 408 (6810): 287. doi:10.1038/35042743. PMID 11099014. 
  7. ^ Wain-Hobson S, Weiss RA (2000). "If free speech costs lives that's a high price to pay". Nature. 407 (6806): 834. doi:10.1038/35038262. PMID 11057643. 
  8. ^ Chigwedere P, Seage GR, Gruskin S, Lee TH, Essex M (2008). "Estimating the Lost Benefits of Antiretroviral Drug Use in South Africa". Journal of Acquired Immune Deficiency Syndromes. 49 (4): 410–415. doi:10.1097/QAI.0b013e31818a6cd5. PMID 19186354. Ringkasan. 
  9. ^ Nattrass N (2008). "Estimating the Lost Benefits of Antiretroviral Drug Use in South Africa". African Affairs. 107 (427): 157–76. doi:10.1093/afraf/adm087. 

Pranala luar