Debus Indragiri Hulu adalah kesenian tradisional masyarakat Melayu yang tinggal di Indragiri Hulu. Kesenian ini telah ada sejak masa Kesultanan Indragiri. Kesenian ini diperkenalkan oleh Ali al-Idrus yang berasal dari Hadramaut. Debus Indragiri Hulu awalnya digunakan sebagai alat dakwah Islam di wilayah Indragiri, dan kini digunakan sebagai sarana hiburan pada acara pernikahan, sunat dan hari raya Muslim. Alat yang digunakan adalah besi tajam yang bermata tiga. Para pemain akan menusuk pisau ke lengan dan perutnya tanpa terluka. Pertunjukan diiringi oleh musik Gebano dan dipimpin oleh seorang Khalifa' yang melafalkan kalimat janji dan permohonan izin kepada Allah agar para pemain tidak terluka oleh senjata. Pertunjukan diakhiri dengan pembacaan doa.[1]
Referensi
- ^ Purnomo; et al. (2018). Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Hasil Penetapan Kemendikbud 2013 s.d. 2018 untuk Wilayah Kerja BPNB Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Riau dan Riau (PDF). Tanjungpinang: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau. hlm. 73. ISBN 978-602-51182-5-8.