Daniel di Gua Singa
Daniel di Gua Singa adalah sebuah lukisan dari sekitar tahun 1615 yang merupakan karya dari pelukis Gerakan Flanders, Peter Paul Rubens yang dipamerkan di Galeri Seni Nasional di Washington, D.C. Lukisan ini menggambarkan peristiwa Daniel di gua singa. Karya seni ini pernah dimiliki oleh Charles I dari Inggris setelah diberikan oleh Dudley Carleton, Viscount Dorchester pertama. Latar belakangRubens lahir di Siegen, Nassau, dari pasangan Jan Rubens dan Maria Pypelincks.[1] Ia berpindah menjadi Katolik tak lama sebelum kematian ayahnya pada tahun 1587 dan dibesarkan sebagai Katolik sejak usia 10 tahun karena ancaman dari Magistrat Köln yang ingin mengusir semua Protestan dari kota tersebut.[2] Lukisan ini dibuat selama periode ketika ia kembali ke Antwerpen dari Italia pada awal Gencatan Senjata Dua Belas Tahun pada tahun 1609.[3] Selama di Italia, ia sangat dipengaruhi oleh patung-patung klasik seperti karya Raffaello Sanzio, Leonardo da Vinci, Michelangelo Buonarroti, Antonio da Correggio, Tintoretto, Michelangelo Merisi da Caravaggio dan Annibale Carracci. Rubens menghabiskan delapan tahun di Italia, didukung oleh komisi atas karyanya yang dibeli oleh Adipati Mantua.[4] Pengaruh seni Italia terlihat pada sosok Daniel yang mungkin terinspirasi dari patung Dying Alexander dan lukisan The Penitent Saint Jerome karya Girolamo Muziano.[5] Meskipun demikian, alasan mengapa Rubens melukis karya ini dan untuk siapa lukisan ini awalnya dibuat masih belum diketahui. Rachel Aviva Pollack percaya bahwa lukisan ini merupakan alegori politik yang menggambarkan situasi selama gencatan senjata, yang diimplikasikan melalui kehadiran singa sebagai bagian dari lukisan tersebut, yang terkait dengan Leo Belgicus. Jumlah singa juga terkait dengan 10 provinsi di Belanda Selatan.[6] KepemilikanLukisan ini merupakan bagian dari negosiasi antara sang seniman dan Carleton. Rubens bernegosiasi dengan Carleton untuk menjual lukisan ini beserta karya-karya dari asistennya, yang kemungkinan termasuk karya Jan Brueghel the Elder, sebagai bagian dari pembelian patung antik yang dimiliki oleh Carleton. Awalnya, Rubens menawarkan 23 lukisan, namun Carleton hanya menginginkan lukisan yang sepenuhnya dikerjakan oleh Rubens sendiri, termasuk Prometheus Bound, serta dewangga senilai 3.000 guilder. Namun, Rubens bernegosiasi untuk menambahkan lebih banyak lukisan untuk Carleton dengan tambahan 1.000 guilder. Mereka akhirnya menyepakati harga tersebut, dan Rubens menukarkan lukisannya beserta 2.000 guilder untuk patung-patung tersebut. Rubens menganggap kesepakatan ini sebagai kerugian baginya, sementara Carleton menjadi pihak yang lebih diuntungkan.[7] Negosiasi ini tertulis dalam surat kepada Carleton pada 28 April 1618.[8] Kemudian, Carleton mempersembahkan lukisan ini kepada Charles I sebagai upaya untuk meningkatkan kariernya sebagai sekretaris negara pada tahun 1628. Lukisan ini dipajang di Bear Gallery di Istana Whitehall, sekitar tahun 1628 hingga 1641, di area penerimaan tamu resmi yang mengarah ke kamar pribadi Charles I, sebagai simbol otoritas kerajaannya. Lukisan ini digantung berdampingan dengan Minerva Protecting Peace from Mars, yang diberikan oleh Rubens saat menjalankan misi diplomatiknya di London, yang berlangsung dari Mei 1629 hingga Maret 1630. [6] Charles I menghadiahkan lukisan ini kepada sepupunya, James Hamilton, Adipati Hamilton pertama. Lukisan ini kemungkinan berfungsi sebagai simbol otoritas Hamilton sebagai perwakilan raja di Skotlandia selama Peperangan Uskup-uskup. [6] Lukisan ini tetap berada di Istana Hamilton di Skotlandia hingga tahun 1882 karena menjadi bagian dari penjualan istana tersebut yang diadakan oleh Christie, Manson & Woods pada hari pertama penjualan, yaitu 17 Juni 1882. Lukisan tersebut dibeli dengan jumlah £3.145 oleh Duncan.[9] Duncan membeli lukisan ini untuk Christopher Beckett Denison. [10]Penjualan ini terjadi selama masa pemerintahan William Douglas-Hamilton, Duke Hamilton ke-12.[11] Pada tahun 1885, lukisan tersebut dibeli kembali oleh Jamieson untuk keluarga Hamilton dengan harga sebesar £2.100 dari Denison.[12] Lukisan tersebut diwariskan kepada Alfred Douglas-Hamilton, Duke Hamilton ke-13 dan dimasukkan kembali pada penjualan kedua Istana Hamilton pada tahun 1919.[11] Dalam penjualan ini, lukisan tersebut dijual dengan harga £2.520. [13] Lukisan tersebut dibeli oleh Keatley untuk Weetman Pearson, Viscount Cowdray pertama. Lukisan tersebut diwariskan beberapa kali kepada Weetman Harold Miller Pearson, Viscount Cowdray kedua yang juga diwarikan kembali kepada putranya, John Pearson, Viscount Cowdray ketiga hingga dijual pada tahun 1963. [14] Dia kemudian menjualnya kepada pedagang seni M. Knoedler, yang menjualnya ke Amerika Serikat, yang kemudian menyerahkannya pada tahun 1965 ke National Gallery of Art, tempat lukisan tersebut sekarang terpajang. [15] Ukuran dan bentukUkuran lukisan ini sekitar 224 x 330 cm, terbuat dari cat minyak dan dilukis di atas kanvas.[16] Referensi
|