Berikut merupakan artikel tentang Daftar upaya pembunuhan Adolf Hitler[1]
Semua upaya pembunuhan Adolf Hitler terjadi di Jerman ketika ia menjabat sebagai kepala pemerintahan (Führer). Terdapat 42 plot yang telah diungkap oleh ahli sejarah.[2] Namun, jumlah asli dalam upaya pembunuhan tersebut tidak dapat ditentukan secara akurat karena banyaknya kasus yang tidak terdokumentasi atau tidak diketahui.
Hitler beserta beberapa tokoh pemerintah lainnya jatuh sakit setelah menyantap hidangan di hotel Kaiserhof. Diduga mereka diracuni dengan makanan, tetapi tidak ada upaya investigasi atau penangkapan yang dilakukan. Hitler sendiri tampaknya paling tidak terpengaruh oleh keracunan, kemungkinan karena pola makan vegetariannya .[3]
9 Februari 1932
Berlin
Ludwig Assner
Ludwig Assner, seorang politisi Jerman dan anggota Parlemen Negara Bagian Bavaria, mengirim surat dengan kertas beracun kepada Hitler. Seorang teman dari Ludwig Assner memperingati Hitler bahwa surat tersebut telah diracuni oleh Ludwig Assner.[3]
1934
Berlin
Beppo Römer
Beppo Römer yang merupakan anggota Freikorps bersumpah untuk membunuh Hitler sebagai balas dendam atas peristiwa Night of The Long Knives . Upaya tersebut gagal sebelum rencana konkret dibuat. Römer akhirnya diputuskan untuk masuk ke sel tahanan di Dachau sampai tahun 1939.
Helmut Mylius, kepala Partai Radikal Sayap Kanan ( Radikale Mittelstandspartei ) menyuruh 160 orang menyusup ke SS dan mulai mengumpulkan informasi tentang gerakan Hitler. Rencana tersebut diungkap oleh Gestapo dan para penyusup berhasil ditangkap. Mylius lolos dari penangkapan melalui bantuan teman-teman yang berpengaruh, termasuk Field Marshall Erich von Manstein.[4]
1935
Berlin
Kelompok Marwitz
Beberapa pejabat di Kantor Luar Negeri Jerman melakukan kudeta dengan menghasut para tentara, mereka menyebarkan sepucuk surat yang menyatakan bahwa "Sumpah setia kepada Hitler telah kehilangan maknanya karena dia siap untuk mengorbankan Jerman", dan menyatakan kalimat "sekaranglah waktunya untuk bertindak." [5]
1935
Berlin
Paul Josef Stuermer
Dr. Paul Joseph Stuermer memimpin kelompok kudeta yang terdiri dari sejumlah pejabat, profesor, dosen, pengusaha, dan pegawai pemerintah. Kelompok ini membantu dalam beberapa percobaan pembunuhan lain termasuk percobaan milik Beppo Römer yang berakhir di penjara.[6]
Helmut Hirsch, seorang penganut Yahudi Jerman dan anggota Strasserist, ditugaskan untuk menanam dua koper berisi bahan peledak di markas besar partai Nazi di Nuremberg. Rencananya diketahui oleh Gestapo dan Hirsch dieksekusi dengan pemenggalan kepala.
1937
Berlin
Josef Thomas
Pada 26 November Josef Thomas yang merupakan pasien gangguan jiwa ditugaskan untuk melakukan perjalanan dari Elberfeld ke Berlin untuk menembak Adolf Hitler dan komandan Hermann Göring, namun ia ditangkap oleh Gestapo setelah dia mengakui niatnya.[7]
1937
Berlin
Pria berseragam militer (tak dikenal)
Seorang pria tak dikenal berseragam SS dilaporkan mencoba membunuh Hitler selama rapat umum di Sport Palast, Berlin.[7]
28 September 1938
Berlin
Hans Oster ,Helmuth Groscurth
Mayor Jenderal Hans Oster dan kaum konservatif berpangkat tinggi lainnya di Wehrmacht membentuk rencana untuk menggulingkan Hitler jika dia menyatakan perang terhadap Cekoslowakia. Pasukan yang dikendalikan oleh kaum konservatif akan menyerbu Kanselir Reich, menangkap atau membunuh Hitler, kemudian mengambil kendali pemerintah. Rencana tersebut dibatalkan setelah Inggris dan Prancis menyetujui aneksasi Jerman atas Sudetenland dalam Perjanjian Munich, sehingga menetralkan risiko penyerbuan dan kudeta.
Mahasiswa teologi Swiss Maurice Bavaud menyamar sebagai reporter dan berencana menembak Hitler dari tenda peninjau saat Hitler melewati parade. Arah pandangannya Hitler tertutup oleh kerumunan warga yang menonton dan dia terpaksa meninggalkan rencananya. Dia kemudian mencoba mengikuti Hitler tetapi gagal. Dalam perjalanan kembali ke Paris, dia ditemukan oleh seorang kondektur kereta api dan diserahkan ke Gestapo. Bavaud dieksekusi dengan guillotine di Penjara Plötzensee Berlin pada pagi hari tanggal 14 Mei 1941.
Michał Karaszewicz-Tokarzewski,Layanan untuk Kemenangan Polandia
Jenderal Michał Karaszewicz-Tokarzewski dan anggota Angkatan Darat Polandia lainnya berusaha memberontak dengan meledakkan bahan peledak yang disembunyikan selama parade kemenangan Hitler di Warsawa. 500 kg TNT disembunyikan di selokan dan siap diledakkan oleh para pemberontak. Namun, di saat-saat terakhir, pawai dialihkan dan pemberontak meleset dari sasaran.[8]
8 November 1939
Munich
Johann Georg Elser
Tukang kayu Jerman Georg Elser memasang bom di Bürgerbräukeller, Munich. Yakni tempat dimana Hitler akan memberikan pidato tahunannya dalam rangka memperingati Beer Hall Putsch. Hitler pergi lebih awal dari yang diperkirakan namun bom tersebut tetap meledak, menewaskan delapan orang dan melukai enam puluh dua orang lainnya. Setelah upaya tersebut, Elser ditahan sebagai tahanan selama lebih dari lima tahun sampai dia dieksekusi di kamp konsentrasi Dachau sebulan sebelum Nazi Jerman menyerah.
1939
Berlin
Erich Kordt
Diplomat Jerman dan pejuang perlawanan Erich Kordt menyusun rencana pembunuhan bersama dengan perwira Hasso von Etzdorf untuk menanam bahan peledak, tetapi rencana itu dibatalkan setelah pembatasan keamanan menyusul upaya Georg Elser untuk membunuh Hitler.[9]
1941–1943 (beberapa)
Berlin
Beppo Römer
Beppo Römer, bersama dengan beberapa rekan pemberontak dari kelompok perlawanan Solf Circle, berencana sekali lagi untuk membunuh Hitler. Dia memperoleh dana dari Nikolaus von Halem dan melacak pergerakan Hitler melalui kontak di Komando Kota Berlin. Namun rencana itu diurai oleh Gestapo. Römer dijatuhi hukuman mati pada 16 Juni 1944 dan dieksekusi pada 25 September di Penjara Brandenburg-Görden di Brandenburg an der Havel.[10]
Hubert Lanz, Hans Speidel, Hyacinth Graf Strachwitz, dan Paul Loehning berencana untuk menangkap atau membunuh Hitler yang akan berkunjung ke Detasemen Angkatan Darat Kempf di Ukraina. Strachwitz akan mengepung Hitler beserta pengawalnya dengan tank-tank miliknya. Namun ternyata Hitler telah membatalkan kunjungan tersebut dan rencananya gagal.[11]
13 Maret 1943
Penerbangan ke Smolensk
Henning von Tresckow ,Fabian von Schlabrendorff
Ketika dalam perjalanan pulang dari sebuah kunjungan, Hitler sempat mengunjungi markas besar Angkatan Darat di Smolensk. Selama kunjungan tesebut terdapat beberapa upaya pembunuhan:
Di bawah arahan Mayor Georg von Boeselager, beberapa perwira berencana mencegat dan membunuh Hitler di hutan dalam perjalanannya ke markas. Namun Hitler dijaga ketat oleh pengawal SS bersenjata lengkap, rencana itu kemudian dibatalkan.
Saat makan siang, Tresckow, Boeselager, dan lainnya berencana untuk bangun di papan tanda dan menembakkan pistol ke Hitler. Panglima Tertinggi Grup Angkatan Darat, Marsekal Günther von Kluge, tahu tentang rencana tersebut tetapi memutuskan untuk tidak ikut campur. Rencana tersebut dibatalkan ketika sudah jelas bahwa Himmler tidak akan hadir. Kluge melarang serangan itu, dengan alasan ketakutannya akan kemungkinan perang saudara yang meletus antara SS dan tentara.
Dalam upaya terakhir, Fabian von Schlabrendorff memberikan bom waktu yang disamarkan sebagai paket dua botol minuman keras kepada seorang perwira dalam rombongan Hitler, sebagai hadiah yang seharusnya untuk seorang teman di Jerman. Bom itu seharusnya meledak dalam penerbangannya untuk kembali ke Polandia. Namun ternyata paket berisi bom waktu ditempatkan di palka pesawat yang penuh dengan es beku yang menyebabkan detonator gagal. Menyadari kegagalan tersebut, Schlabrendorff segera terbang ke Jerman dan memulihkan paket tersebut sebelum ditemukan.
21 Maret 1943
Berlin
Rudolf Christoph Freiherr von Gersdorff
Setelah berteman dekat dengan kolonel Pusat Grup Angkatan Darat terkemuka (kemudian menjadi Mayor Jenderal) Henning von Tresckow , Jenderal Gersdorff setuju untuk bergabung dengan pemberontak untuk membunuh Hitler dengan dalih menyelamatkan Jerman dari rezimnya. Setelah rencana rumit Tresckow untuk membunuh Hitler pada 13 Maret 1943 yang gagal, Gersdorff menyatakan dirinya siap untuk berpartisipasi dalam upaya pembunuhan yang akan menyebabkan kematiannya sendiri.
Pada 21 Maret 1943, Hitler mengunjungi Zeughaus Berlin, sebuah gudang senjata tua di Unter den Linden untuk memeriksa senjata Soviet yang dirampas. Sejumlah pejabat tinggi Nazi seperti Hermann Göring, Heinrich Himmler, Field Marshal Wilhelm Keitel, dan Grand Admiral Karl Dönitz juga hadir.
Sebagai seorang ahli, Gersdorff akan memandu Hitler dalam tur pameran. Beberapa saat setelah Hitler memasuki museum, Gersdorff menyalakan dua sekering pada alat peledak yang disembunyikan di saku mantelnya. Rencananya adalah untuk memeluk Hitler dalam pelukan maut yang akan meledakkan mereka berdua. Sebuah rencana rinci untuk kudeta telah dikerjakan dan siap untuk dilakukan. Namun tidak sesuai dengan harapan, Hitler melaju lebih cepat dari perkiraan di museum dalam waktu kurang dari sepuluh menit. Setelah Hitler meninggalkan gedung, Gersdorff menjinakkan peledak di kamar mandi umum. Setelah upaya itu, dia kembali ke Front Timur dan berhasil menghindari kecurigaan Hitler dan Gestappo.[12]
16 November 1943
Sarang Serigala
Axel Freiherr von dem Bussche-Streithorst
Didorong oleh Claus Stauffenberg , Mayor Axel von dem Bussche setuju untuk melakukan bom bunuh diri untuk membunuh Hitler dalam sebuah acara busana militer. Bussche menyembunyikan ranjau darat di tas punggungnya, yang rencananya akan diledakkannya saat merangkul Hitler. Namun, acara itu dibatalkan setelah gerbong kereta yang berisi busana militer dihancurkan saat serangan udara oleh Sekutu di Berlin.
Januari 1944
Sarang Serigala
Ewald-Heinrich von Kleist-Schmenzin
Ewald von Kleist mencoba skema yang mirip dengan Von dem Bussche. Namun acara busana tersebut lagi-lagi ditunda oleh Hitler dan rencana Ewald von Kleist gagal.
11 Maret 1944
Berghof
Eberhard von Breitenbuch
Dalam diskusi dengan Tresckow, Eberhard von Breitenbuch menolak melakukan upaya serangan bom bunuh diri. Sebagai gantinya, dia mencoba menembak kepala Hitler dengan pistol Browning 7,65 mm yang disembunyikan di saku celananya. Busch dan asisten pribadinya Eberhard von Breitenbuch melakukan perjalanan dengan pesawat Condor ke Bavaria dan diizinkan masuk ke Berghof. Tetapi penjaga SS telah diperintahkan sebelumnya untuk tidak mengizinkan asistennya masuk ke ruang konferensi bersama Hitler untuk mencegah upaya Breitenbuch.[13]