Penulis Tionghoa-IndonesiaKwee Tek Hoay (1886–1951) telah menulis 62 buku atau seri (36 non-fiksi dan 26 fiksi), 3 esai, dan 11 lakon panggung. Ia juga menyunting 5 majalah dan menerjemahkan 15 buku atau tulisan lainnya. Selain karya-karya tersebut, ia pernah menulis sejumlah laporan, obituari, artikel,[1] dan ulasan film[2] saat menjadi editor majalah. Banyak buku agama (dan beberapa novel) Kwee dicetak ulang oleh Swastika asal Surakarta pada awal 1960-an. Beberapa buku lainnya dicetak ulang dalam peringatan 100 tahun kelahiran Kwee.[1] Pada tahun 2000-an, 10 karyanya dicetak ulang sebagai bagian dari seri Kesastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia.[3] Dua karyanya, novel Boenga Roos dari Tjikembang (1927)[4] dan penelitian Atsal Moelanja Timboel Pergerakan Tionghoa di Indonesia (1936/37),[1] telah diterjemahkan ke bahasa Inggris.
Kwee mengawali karier menulisnya tahun 1919 melalui lakon panggung Allah jang Palsoe.[5] Sepanjang 1920-an, ia menulis novel dan lakon panggung sambil bekerja sebagai jurnalis, awalnya untuk Sin Po, kemudian Sin Bin. Ia mendirikan majalah pertamanya, Panorama, pada tahun 1925. Ia kemudian mengelola empat majalah lain, termasuk majalah sastra Moestika Romans dan majalah agama Sam Kauw Gwat Po. Setelah 1930, Kwee mulai berfokus pada teks-teks agama, terutama yang berkaitan dengan Buddhisme, Konfusianisme, dan kepercayaan tradisional Tionghoa, namun ada juga teks Islam.[6] Sebagai sosok yang fasih berbahasa Inggris, Kwee mengadaptasi sejumlah tulisannya – fiksi maupun non-fiksi – dari karya-karya luar Hindia Belanda. Karya terakhirnya sebelum meninggal, yaitu tulisan tentang berbagai aspek Konfusianisme sebanyak tujuh jilid, diterbitkan tahun 1950.[1]
Ajaran dan budaya Cina sering diangkat dalam karya-karya Kwee. Tema reinkarnasi dan mistisisme lazim ditemukan.[7] Kritik terhadap warga Tionghoa di Hindia Belanda juga diangkat. Misalnya, Allah jang Palsoe mengkritik pengejaran kemakmuran yang mengabaikan nilai-nilai budaya dan masyarakat,[8] sementara lakon panggung Korbannja Kong Ek mengkritik manajemen Tiong Hoa Hwee Koan dan sekolah-sekolahnya.[9]
Daftar berikut dibagi menjadi beberapa tabel yang diurutkan berdasarkan jenis karyanya. Tabel-tabel ini secara baku diurutkan menurut abjad. Judulnya ditulis sesuai ejaan aslinya disertai ejaan yang disempurnakan. Tahun yang dicantumkan adalah tahun cetakan pertamanya; cetakan selanjutnya tidak dihitung. Selain yang diberi tanda, keseluruhan konten tabel ini diambil dari daftar yang disusun (Sidharta 1989, hlm. 306–25).
Buku dan seri non-fiksi
Buku dan seri non-fiksi karya Kwee Tek Hoay
Judul
Tahun
Penerbit
Catatan
Agama Griek Koeno Agama Yunani Kuno
1938
Moestika
Apa Adanja Sam Kauw Itoe Tiga Peladjaran Agama jang Dianoet oleh Pendoedoek di Tiongkok Riboean Taoen Lamanja Apa Adanya Sam Kauw Itu Tiga Pelajaran Agama yang Dianut oleh Penduduk di Cina Ribuan Tahun Lamanya
1942
Moestika
Atsal Moelanja Timboel Pergerakan Tionghoa di Indonesia Asal Mulanya Timbul Pergerakan Tionghoa di Indonesia
1936 sampai 1937
Moestika Romans
Diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Lea Williams, 1969
Bebrapa Bagian Resia Kahidoepannja Kong Tjoe Beberapa Bagian Rahasia Kehidupannya Kong Cu
1941
Moestika
Bimba Dewi (Yasodhara), Istrinja Prins Sidharta Bimba Dewi (Yasodhara), Istrinya Pangeran Sidharta
1938ca 1938
Moestika
Buddha Gautama
1931 sampai 1933
Moestika
Diterbitkan dalam 10 jilid
Chuang Tze dan Peladjarannja Chuang Tze dan Pelajarannya
General Chiang Kai Shek Waktoe Moeda dan Sebeloemnja Mendjadi Panglima Perang jang Paling Tinggi Jenderal Chiang Kai-shek Waktu Muda dan Sebelumnya Menjadi Panglima Perang yang Paling Tinggi
1941 sampai 1942
Moestika Romans
Diterbitkan dalam bentuk seri; rincian kehidupan awal Chiang Kai-shek
Hikajat Penghidoepan dan Peladjarannja Nabi Khong Hoe Tjoe Hikayat Penghidupan dan Pelajarannya Nabi Kong Hu Cu
Pemandangan dari Fihak Sam Kauw tentang Sembahjangan Tionghoa dan Toedjoeannja Pemandangan dari Pihak Sam Kauw tentang Sembahyangan Tionghoa dan Tujuannya
1942
Moestika
Pemandangan Khong Kauw tentang Machloek-Machloek Rohani atawa Kwie Sien Pemandangan Khong Kauw tentang Makhluk-Makhluk Rohani atau Kwie Sien
1950
Moestika
Pemandangan Khong Tjoe tentang Kefaedahannja Sembahjang Pemandangan Kong Cu tentang Kefaedahannya Sembahyang
1950
Moestika
Pemilihan Dalai Lama dan Laen-laen Pendita Besar di Tibet Pemilihan Dalai Lama dan Lain-Lain Pendeta Besar di Tibet
Riwajat Bodhisattwa Avalokiteswara Dewi Tjinta Kasih atawa Kwan Im Riwayat Bodhisatwa Awalokiteswara, Dewi Cinta Kasih atau Guanyin
1941
Moestika
Satoe Soeroehan Kepada Sekalian Orang Tionghoa jang Masih Mendjoendjoeng Sam Kauw atawa Agama Leloehoernja Sendiri Satu Suruhan Kepada Sekalian Orang Tionghoa yang Masih Menjunjung Sam Kauw atau Agama Leluhurnya Sendiri
1941
Moestika
Sembahjang dan Meditatie Sembahyang dan Meditasi
1932
Moestika
Theosofie dan Toedjoeannja Teosofi dan Tujuannya
1938ca 1938
Moestika
Tiong Yong
1940
Moestika
Yoga Tindak Permoelaan Yoga Tindak Permulaan
1949
Moestika
Buku dan seri fiksi
Buku dan seri fiksi karya Kwee Tek Hoay
Judul
Tahun
Penerbit
Catatan
Anioto, atawa Matjan Totel Manoesia Anioto atau Macan Tutul Manusia
1937
Moestika Romans
Diterbitkan dalam bentuk seri
Asepnjia Hio dan Kajoe Garoe Asapnya Hio dan Kayu Garu
1939 sampai 1940
Moestika Romans
Diterbitkan dalam bentuk seri
Bajangan dari Penghidoepan jang Laloe Bayangan dari Penghidupan yang Lalu
A.S., Marcus; Benedanto, Pax, ed. (2007). Kesastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia. 10. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN978-979-91-0079-5.
Fowler, George A.; Kwee, Tek Hoay (2013). The Rose of Cikembang [Boenga Roos dari Tjikembang] (dalam bahasa Inggris). Jakarta: Yayasan Lontar. ISBN978-602-9144-24-6.
Nio, Joe Lan (1962). Sastera Indonesia-Tionghoa. Jakarta: Gunung Agung. OCLC3094508.
Salmon, Claudine (1989). "Pandangan Kwee Tek Hoay Terhadap Pendidikan Anak-Anak Tionghoa di Indonesia". Dalam Sidharta, Myra. 100 Tahun Kwee Tek Hoay: Dari Penjaja Tekstil sampai ke Pendekar Pena. Jakarta: Sinar Harapan. hlm. 34–54. ISBN978-979-416-040-4.
Sidharta, Myra (1989). "Daftar Karya Tulis Kwee Tek Hoay". Dalam Sidharta, Myra. 100 Tahun Kwee Tek Hoay: Dari Penjaja Tekstil sampai ke Pendekar Pena. Jakarta: Sinar Harapan. hlm. 306–325. ISBN978-979-416-040-4.
Sumardjo, Jakob (2004). Kesusastraan Melayu Rendah. Yogyakarta: Galang Press. ISBN978-979-3627-16-8.