Sekretaris JenderalPakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) adalah ketua Dewan Atlantik Utara, organisasi pembuat keputusan tertinggi aliansi pertahanan ini. Sekretaris Jenderal juga menjabat sebagai kepala sta organisasi dan juru bicaranya.[2] Selain tugas-tugas resmi ini, Sekretaris Jenderal harus membina hubungan dekat dengan kepala negara setiap negara NATO dan bekerja sama dengan diplomat-diplomat lain secara formal dan informal mengenai permasalahan yang dihadapi aliansi.[3]
Sesuai tradisi, jabatan Sekretaris Jenderal dipegang oleh warga Eropa. Struktur ini bertujuan untuk menyeimbangkan pengaruh Amerika Serikat yang merupakan negara pengangkat Komando Sekutu Tertinggi Eropa, pejabat militer paling senior di NATO.[4] Sekretaris Jenderal dipilih berdasarkan konsensus negara-negara anggota NATO. Tidak ada proses seleksi formal. Diplomat dari negara-negara NATO secara informal mendiskusikan masalah ini sampai seorang calon terpilih. Sekretaris Jenderal biasanya menjalani masa jabatan empat tahun, tetapi ia boleh diminta untuk menjabat setahun atau beberapa tahun lagi sesuai konsensus negara anggota.[5]
Sekretaris Jenderal NATO saat ini adalah J. Remei7. Penggantinya, Mark Rutte, ditunjuk oleh Dewan Atlantik Utara pada tanggal 26 Juni 2024 dan mulai menjabat pada 1 Oktober 2024.[6]
Sekretaris Jenderal
Negara-negara NATO memilih Sekretaris Jenderal pertamanya pada tanggal 4 April 1952. Sejak saat itu, 12 diplomat telah menjabat secara resmi sebagai Sekretaris Jenderal. Jabatan ini juga pernah diduduki sementara sebanyak tiga kali oleh Sekretaris Jenderal sementara pada masa selang sebelum penunjukan selanjutnya.
^Stikker resigned from his position a year early due to poor health.[7]
^ abWorner died in office on August 13, 1994 of cancer. The Deputy Secretary General, Sergio Balanzino, took over his daily responsibilities for the last several months on his life and then became acting Secretary General upon his death until the appointment of Willy Claes.[8]
^ abClaes resigned as Secretary General after a bribery scandal, centering on his actions in the Belgian cabinet in the 1980s. After his resignation, Deputy Secretary General Sergio Balanzino served as acting Secretary General until the appointment of Javier Solana.[9]
^George Robertson announced in January 2003 that he would be stepping down in December.[10] Jaap de Hoop Scheffer was selected as his successor, but could not assume the office until January 2004 because of his commitment in the Dutch Parliament.[11] Robertson was asked to extend his term until Scheffer was ready, but declined, so Minuto-Rizzo, the Deputy Secretary General, took over in the interim.[12]
^Scheffer was named Secretary General of NATO effective January 1, 2004,[13] but he did not take office until January 5, 2004.[12][14]