Cikrak dunia baru adalah sejenis burung pengicau berwarna kecoklatan yang sebagian besar berukuran kecil yang umumnya berasal dari familiTroglodytidae. Cikrak dunia baru ini berbeda dengan Cikrak dunia lama yang dapat ditemukan di Indonesia, yaitu Cikrak Australasia atau Cikrak peri. Sekitar 80 spesies cikrak dunia baru telah dideskripsikan pada sekitar 20 genera. Hanya Cikrak Eurasia yang ditemukan di Dunia Lama, dimana di wilayah-wilayah Anglofon. Dalam Bahasa Inggris burung ini disebut dengan wren, sebutan wren juga diterapkan untuk menyebut cikrak dunia lama dan cikrak-peri.
Kebanyakan cikrak dunia baru berukuran kecil dan tidak mencolok,[1] meskipun mereka memiliki nyanyian yang keras dan seringkali rumit. Pengecualian untuk anggota dari genus Campylorhynchus yang relatif besar. Cikrak dunia baru memiliki sayap yang pendek, dan sering kali ekornya tegak. Cikrak dunia baru adalah insektivora yang artinya memakan serangga, laba-laba, dan invertebrata kecil lainnya. Tetapi ada juga spesies lain yang memakan katak kecil dan kadal.[2]
Deskripsi
Cikrak dunia baru adalah burung berukuran sedang hingga sangat kecil. Cikrak dunia baru Eurasia termasuk burung terkecil dalam lingkupannya. Ukuran cikrak dunia baru bervariasi dari cikrak berperut putih, yang rata-rata tingginya di bawah 10 cm dan beratnya 9 g, hingga wren raksasa yang rata-rata tingginya sekitar 22 cm dan beratnya hampir 50 g. Warna bulu mereka umumnya kusam, terdiri dari abu-abu, coklat, hitam, dan putih. Tidak ada dimorfisme seksual yang terlihat pada bulu maupun ukuran tubuh burung Cikrak dunia baru, dan hanya ada sedikit perbedaan antara burung muda dan burung dewasa.[2]
Cikrak dunia baru memiliki nyanyian yang keras dan seringkali rumit, terkadang dibawakan secara duet oleh pasangan. Nyanyian-nyanyian dari anggota genus Cyphorhinus dan Microcerculus telah dianggap sangat enak didengarkan di telinga manusia, yang menghasilkan nama-nama umum seperti cikrak penyanyi, cikrak musisi, cikrak seruling, dan burung cikrak selatan.[2]
Hubungan dengan manusia
Burung cikrak dunia baru menonjol di dalam budaya. Cikrak Eurasia telah lama dianggap sebagai "raja burung" di Eropa.[3] Membunuh satu burung atau merusak sarangnya sering dikaitkan dengan nasib buruk. Seperti patah tulang, sambaran petir di rumah, atau cedera pada hewan ternak. Hari Cikrakdirayakan di beberapa daerah di Irlandia, seperti di St. Stephen (26 Desember), acara ini menampilkan burung cikrak palsu yang diarak mengelilingi kota di atas tiang dekoratif. Hingga abad ke-20, burung asli diburu untuk kegiatan.[4] Asal muasal dari tradisi ini adalah balas dendam atas pengkhianatan Santo Stefanus oleh burung Cikrak yang berisik ketika dia mencoba bersembunyi dari musuh di semak-semak.[5]
Burung Cikrak Carolina (Thryothorus ludovicianus) telah menjadi burung negara bagian Carolina Selatan sejak tahun 1948. Farthing Inggris menampilkan burung cikrak di sisi sebaliknya dari 1937 hingga demonetisasi pada tahun 1960. Burung cikrak Kaktus (Campylorhynchus brunneicapillus) ditetapkan sebagai burung negara bagian Arizona pada tahun 1931.
Kawasan Negara Bagian Carolina Selatan (kiri) dan Farthing Inggris (kanan). Keduanya menampilkan wren
Mann, Nigel I.; Barker, F. Keith; Graves, Jeff A.; Dingess-Mann, Kimberly A.; Slater, Peter J. B. (2006). "Molecular data delineate four genera of "Thryothorus" wrens". Molecular Phylogenetics and Evolution. 40: 750–759. doi:10.1016/j.ympev.2006.04.014. PMID16750640.