Christina Hammock Koch/koʊk/ (lahir 29 Januari 1979) adalah seorang insinyur dan astronaut NASA yang terpilih pada tahun 2013.[3] Koch merupakan lulusan North Carolina State University.[2] Ia telah menjalani tiga misi luar angkasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional, yaitu Ekspedisi 59, 60, dan 61.[2] Ketiga misi yang dijalaninya tersebut membuatnya memecahkan rekor durasi misi luar angkasa astronaut wanita terpanjang, yaitu selama 328 hari.[2]
Latar Belakang Pendidikan
Koch menempuh pendidikan menengahnya di North Carolina School of Science and Mathematics dan White Oak Highschool di North Carolina. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikannya di North Carolina State University dengan mengambil jurusan Teknik Elektro dan Fisika dan lulus pada tahun 2000. Dua tahun kemudian ia mendapatkan gelar masternya dalam bidang Teknik Elektro di North Carolina State University. Lalu, pada tahun 2020 North Carolina State University menganugerahinya gelar doktor kehormatan.[2][4]
Karier
Karier Sebelum Astronaut
Koch memulai kariernya dengan bekerja di laboratorium NASA Goddard Space Flight Center. Di sana ia mengerjakan proyek-proyek instrumen yang mendukung misi luar angkasa NASA. Ia juga pernah tergabung dalam United States Antarctic Program sebagai peneliti dan ditempatkan di Admunsen-Scott South Pole Station dan Palmer Station. Selain itu, ia pernah bekerja di laboratorium Fisika Terapan departemen Antariksa di Johns Hopkins University. Pekerjaan lainnya yang pernah ia lakukan adalah teknisi lapangan di Global Monitoring Division Baseline Observatory milik NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) dan sebagai kepala stasiun di American Samoa Observatory.
[2]
Karier Astronaut
Karier Koch sebagai astronaut dimulai sejak ia terpilih sebagai salah satu kandidat astronaut pada 2013.[3]
Ia bersama tujuh kandidat astronaut lainnya pun menjalani pelatihan astronaut selama dua tahun sebelum ditugaskan dalam misi ke luar angkasa.[3][5] Selama menjalani pelatihan, ia mempelajari hal-hal yang akan menunjang pekerjaannya sebagai astronaut, seperti spacewalk, sistem operasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional, cara menerbangkan pesawat T-6 dan T-38, dan juga bahasa Rusia.[2] Setelah menyelesaikan pelatihannya, Koch akhirnya diberangkatkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk misi luar angkasa perdananya pada 2019.[2][6]
Koch dan dua astronot lainnya, yaitu astronot NASA, Nick Hague, dan astronaut Roscosmos, Alexey Ovchinin, berangkat pada 14 Maret 2019 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk melaksanakan misi Ekspedisi 59.[6] Ketiganya diberangkatkan dengan menggunakan wahana antariksa Soyuz MS-12 yang meluncur dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan pada pukul 3:14 p.m. EDT dan tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional pada pukul 9:01 p.m..[6] Selama menjalani misi ini, ia melakukan satu kegiatan spacewalk bersama Hague pada tanggal 29 Maret 2019 selama 6 jam 45 menit.[1] Mereka mengganti beberapa baterai pada Stasiun Luar Angkasa Internasional dan juga mempersiapkan beberapa bagian yang dibutuhkan astronaut untuk spacewalk selanjutnya.[7]
Pada tanggal 17 April 2019, NASA mengumumkan perpanjangan misi Koch di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Adanya perpanjangan tersebut membuatnya ditugaskan dalam tiga misi, yaitu Ekspedisi 59, 60, dan 61, dan akan kembali ke Bumi pada Februari 2020. Sehingga, ia menghabiskan total 328 hari di luar angkasa. Durasi misi Koch ini mencetak rekor baru untuk durasi misi astronaut wanita di luar angkasa karena melampaui durasi misi dari seorang mantan astronaut NASA, Peggy Whitson, yaitu 288 hari. Tujuan dari perpanjangan misi ini adalah untuk mengetahui efek yang akan diterima astronaut wanita ketika berada di luar angkasa dalam jangka waktu yang lama. Data yang didapat nantinya akan digunakan oleh NASA untuk misi jangka panjang astronaut ke Bulan dan Mars.[8]
Koch tidak hanya mencetak rekor baru dalam durasi misi luar angkasa astronaut wanita, namun juga mengukir sejarah baru dalam spacewalk bersama astronaut NASA, Jessica Meir, pada tanggal 18 Oktober 2019.[9] Pada saat itu spacewalk yang secara keseluruhan dilakukan oleh astronaut wanita dilaksanakan untuk yang pertama kalinya. Spacewalk bersejarah ini merupakan bagian dari misi Ekspedisi 61 dan dilaksanakan oleh Koch dan Meir sebanyak tiga kali, yaitu pada 18 Oktober 2019, 15 Januari 2020, dan 20 Januari 2020.[1] Dalam ketiga spacewalk tersebut Koch dan Meir melakukan penggantian baterai pada Stasiun Luar Angkasa Internasional dan pemasangan komponen-komponen yang menunjang kegiatan di Stasiun Luar Angkasa Internasional.[9][10][11] Selain itu, Koch juga melakukan dua spacewalk lainnya dalam misi Ekspedisi 61 bersama astronaut NASA, Andrew Morgan, pada 6 dan 11 Oktober 2019.[1]
Penelitian dan eksperimen pun dilakukan oleh Koch selama berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Ia meneliti pertumbuhan tanaman seperti Mizuna di lingkungan luar angkasa yang minim gravitasi (microgravity). Hasil dari penelitian ini digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan sistem pendukung kehidupan. Tanaman yang ditanam pun dikonsumsi oleh para kru di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Koch juga terlibat dalam pengujian robot Astrobee di modul Kibo. Astrobee adalah robot yang dirancang untuk memantau kegiatan para astronaut dan membantu mereka dalam berkegiatan di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Penelitian dan eksperimen lain yang ia kerjakan di antaranya yaitu: pengujian api di luar angkasa, pengobatan untuk penyakit (batu ginjal, osteoporosis, dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh paparan zat kimia beracun), pengamatan terhadap awan-awan atom yang disimpan dalam Cold Atom Laboratory, pengamatan terhadap permukaan Bumi yang meliputi kondisi cuaca Bumi, eksperimen sistem kapiler yang dapat bermanfaat untuk pengelolaan air dalam misi luar angkasa dan kehidupan di Bumi, pengamatan terhadap kristal protein di lingkungan luar angkasa, dan pengujian BioFabrication Facility dalam memproduksi jaringan-jaringan yang menyerupai organ manusia.[12]
Setelah menyelsaikan misi panjangnya di Stasiun Luar Angkasa Internasional, Koch kembali ke Bumi bersama astronaut ESA, Luca Parmitano, dan astronaut Roscosmos, Alexander Skvortsov pada 6 Februari 2020. Ketiganya kembali dengan menggunakan wahana antariksa Soyuz MS-13 dan mendarat dengan selamat di Dzhezkazgan, Kazakhstan. Selama hampir satu tahun berada di luar angkasa, Koch telah mengorbit Bumi sebanyak 5.248 kali yang setara dengan menempuh perjalanan sejauh 85,2 juta mil.[13]
Pada 9 Desember 2020 NASA menunjuk Koch dan 18 astronaut NASA lainnya sebagai tim Artemis. Tim Artemis berisi para astronaut NASA yang akan terlibat di dalam misi ke Bulan.[14]