Chakkirako (チャッキラコ) adalah tari rakyat dari kawasan Nakazaki dan Hanagure di Distrik Misaki, Kota Miura, Prefektur Kanagawa, Jepang. Tari ini dibawakan setahun sekali pada 15 Januari sebagai tradisi perayaan tahun baru kecil (koshogatsu). Penari berjumlah sekitar 20 anak perempuan[1] usia taman kanak-kanak hingga sekolah dasar (5 hingga 12 tahun). Mereka menari di depan kuil Shinto dan beberapa rumah tinggal penduduk setempat.
Setelah menerima penyucian dari pendeta Shinto, pagi hari sekitar pukul 10.00, para penari mulai menari untuk Kuil Kainan sekitar pukul 10.30.[1] Tarian mereka melambangkan harapan penduduk setempat untuk memperoleh tangkapan ikan melimpah, dagangan laris, dan rumah tangga yang rukun. Selepas tengah hari, tarian dipersembahkan kepada Ryū Kamisama di depan kuil kecil di kawasan Nakazaki-Hanakure.[1] Selanjutnya, penari berganti kostum dengan hakama berwarna merah dilengkapi suikan dan penutup kepala eboshi. Dari siang hingga senja, mereka menari berkeliling di toko-toko dan rumah penduduk setempat yang berpengaruh.[1]
Pada tahun 1976, Pemerintah Jepang menetapkan Chakkirako sebagai Warisan Penting Budaya Takbenda Rakyat.[2] UNESCO memasukkan tari ini ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia pada tahun 2009.
Kostum dan musik
Kostum penari berupa kimono berwarna-warni cerah. Para penari menari sambil berjajar berhadap-hadapan atau menari dalam lingkaran. Alat-alat menari yang dipegang sewaktu menari bergantung kepada jenis tarian. Penari memegang maiōgi (kipas lipat untuk menari, atau dua buah kipas lipat) atau chakkirako (sebutan untuk sepasang perkusi dari batang bambu sepanjang kira-kira 20 cm, dan kedua ujungnya berhiaskan giring-giring dan guntingan kertas 5 warna).
Tarian mereka tidak diiringi alat musik, melainkan diiringi nyanyian yang disebut ondotori,[2] dari lima hingga sepuluh orang wanita berusia 40 tahun hingga 80 tahun. Pakaian yang dibawakan para wanita adalah kimono warna hitam lengkap dengan haori.[1] Nama tarian ini berasal dari bunyi chakkirako yang terdengar setelah para penari membunyikan dua batang bambu yang mereka bawa.
Ada enam repertoar sesuai dengan judul lagu:[1]
- "Hatsuise" (初いせ)
- "Chakkirako" (ちゃっきらこ)
- "Nihon-odori" (二本踊り)
- "Yosasa-bushi" (よささ節)
- "Kamakura-bushi" (鎌倉節)
- "Oise Mairi" (お伊勢参り)
Keseluruhan dari repertoar juga disebut "Chakkirako".
Asal usul
Chakkirako tidak memiliki asal usul yang pasti. Tarian ini konon berasal dari berbagai tarian yang dibawa oleh para pelaut dari berbagai daerah di Jepang yang singgah di Pelabuhan Misaki. Chakkirako diketahui sudah ditarikan sejak pertengahan zaman Edo untuk mendoakan hasil tangkapan ikan melimpah.[1] Salah satu kisah menyatakan dewa-dewa Kuil Kainan mengajarkan tarian ini kepada anak perempuan penduduk setempat.[1] Kisah lain mengatakan ketika berwisata di Misaki, Minamoto no Yoritomo diminta untuk menari oleh ibu dan anak yang sedang mengambil rumput laut. Yoritomo menolak karena merasa sudah tua, dan sebagai gantinya anak perempuan dari wanita itu disuruhnya menari. Anak perempuan itu menari dengan membawa batang bambu kecil, dan ibunya menyanyi.[1]
Referensi
Pranala luar
- (Inggris) Chakkirako Warisan Budaya Takbenda, UNESCO.