Haori (羽織code: ja is deprecated ) adalah pakaian pelengkap tradisional serupa jaket di Jepang yang dikenakan di atas kimono. Bentuknya menyerupai kimono pendek tanpa panel depan yang tumpang tindih (okumi). Perbedaan haori dengan kimono adalah haori biasanya memiliki kerah yang lebih tipis daripada kimono. Selain itu haori memiliki dua panel segitiga tipis di kedua sisi jahitan. Pada umumnya haori diikatkan pada lingkaran kecil yang dijahit di bagian dalam pakaian. bagian depan dengan dua tali pendek yang disebut dengan haori himo. Pada awalnya haori memiliki desain luar polos dan lapisan berhias mewah, yang masih terlihat pada haori pria hingga saat ini. [1]
Pesatnya pertumbuhan ekonomi selama periode Edo mengakibatkan kelebihan pendapatan yang dapat dibelanjakan. Sebagian besar uang di kalangan pedagang kaya tetapi berstatus rendah kemudian dihabiskan untuk membeli pakaian. Pada periode ini pula, penguasa menetapkan berbagai peraturan berpakaian yang salah satunya menyebabkan pria Jepang kelas pedagang mulai menggunakan haori.
Pada awal tahun 1800-an, geisha di hanamachiFukagawa, Tokyo mulai mengenakan haori di atas kimono mereka. Sebelum tahun 1930an, haori dikenal secara luas sebagai pakaian pria tetapi berkat para geisha di Fukagawa, Tokyo, akhirnya haori berkembang hingga menjadi pakaian pria dan wanita.[2][3] Gaya berbusana tersebut terus berlanjut sehingga saat ini haori dikenakan oleh pria dan wanita.
Perbedaan Haori pria dan wanita
Pada umumnya, haori pria memiliki desain dengan satu warna gelap yang dominan. Walaupun begitu, beberapa desainer kemudian juga menambahkan gambar pada bagian punggung haori yang dikenal dengan nama gakuura (額裏). Biasanya potongan haori untuk pria lebih simpel dan tegas.
Berbeda dengan haori untuk pria, haori untuk wanita tersedia dalam beragam pilihan warna dan corak tergantung dari acara yang akan dihadiri. Salah satu desain yang dikenal dengan mizumari dari daerah Kurume terkenal karena tenunan ganda yang cermat dengan motif geometris yang rumit.[4] Biasanya desain potongan untuk wanita memiliki beberapa lekukan untuk menekankan feminisme.
Lihat pula
Hanten, jaket informal di Jepang yang biasanya berlapis.
Happi, jaket ringan yang biasanya dikenakan oleh pemilik toko atau karyawan sebagai seragam ketika ada festival di Jepang.
Hifu, rompi luar berlapis tanpa lengan yang dipakai oleh anak kecil di atas kimono mereka saat jalan-jalan atau pada acara-acara tertentu.
Michiyuki, mantel Jepang berkancing ganda yang memiliki ciri garis leher persegi dan kancing ganda.