Chadae (71–165, bertakhta 146–165) merupakan penguasa ketujuh kerajaan Goguryeo, salah satu dari Tiga Kerajaan Korea.
Latar belakang dan naik takhta
Menurut babad Samguk Sagi, ia merupakan adik dari mantan raja Taejo yang Agung. Ia konon merupakan seorang penguasa yang gagah berani namun bersifat kejam.
Pada masa pemerintahan saudaranya, Chadae berhasil menangkis serangan dari Dinasti Han, Tiongkok, dan mendapatkan kekuasaan di dalam istana Goguryeo. Setelah menyingkirkan saingannya, termasuk U Bo dan Go Bok-jang, ia akhirnya mendapatkan takhta dari Taejo, yang diduga dipaksa untuk berabdikasi.
Pemerintahan
Chadae terus memperkokoh kekuasaan bahkan setelah naik takhta. Pada tahun ketiga pada masa pemerintahannya, ia memerintahkan untuk menghukum mati kedua putra Taejo, memaksa salah satu saudaranya untuk bunuh diri, dan menganiaya adik bungsu Baekgo (yang kemudian menjadi Raja Sindae).
Setelah beberapa bencana alam yang terjadi dan kekhawatiran rakyat, ia tewas terbunuh oleh salah satu menterinya Myeongnim Dap-bu, menurut babad Samguk Sagi. Menurut babad Samguk Yusa, raja berikutnya Raja Sindae yang membunuh baik Chaedae dan Taejo.
Lihat pula