Celah bibir atau Sumbing merupakan cacat akibat kelainan deformitaskongenital yang disebabkan kelainan perkembangan wajah selama gestasi. Sumbing dapat terjadi pada bibir, langit-langit mulut (palatum), ataupun pada keduanya. Sumbing pada bibir disebut cheiloschisis sedangkan sumbing pada langit-langit mulut disebut palatoschisis. Penanganan sumbing adalah dengan cara operasi. Kelainan ini juga dapat dialami oleh hewan, seperti pada anjing dan sapi.
Insiden
Insiden atau angka kejadian pada kelahiran bervariasi. Data pada tahun 1980-1988, Malta memiliki angka kejadian sumbing 3,7 dalam 10 ribu kelahiran, Odense, Denmark, angka kejadian sumbing 17,6 dalam 10 ribu kelahiran, sedangkan Belanda memiliki angka kejadian 16,2 dalam 10 ribu kelahiran.[1]
Penyebab
Penyebab celah bibir ada berbagai macam diantaranya usia ibu waktu melahirkan, perkawinan antar penderita celah bibir.[2]
Penanganan sumbing adalah dengan operasi, dengan waktu terbaik pada saat usia dua setengah hingga tiga bulan.[2]
Referensi
^ ab(Inggris) Cornel, Martina C. (1992). "Some epidemiological data on oral clefts in the northern Netherlands 1981-1988". Journal of Cranio-Maxillo-Facial Surgery (European Association for Cranio-Maxillo-Facial Surgery): 147โ152.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)