Candi Puntadewa adalah salah satu candi Hindu yang terletak dalam Kompleks Candi Arjuna, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara. Bentuk Candi Puntadewa tidak lebar tetapi meninggi. Pembangunan Candi Puntadewa diperkirakan pada masa penyatuan Wangsa Sanjaya dengan Wangsa Syailendra.
Nama
Nama Candi Puntadewa berasal dari salah satu nama tokoh wayang. Candi Puntadewa dinamai dari Puntadewa atau Yudisthira yang merupakan yang tertua dalam Pandawa. Penamaan Candi Puntadewa dan candi-candi lain di Kompleks Candi Arjuna dilakukan pada awal abad ke-19 Masehi.[3]
Lokasi
Candi Puntadewa berada di dalam Kompleks Candi Arjuna yang memiliki lima candi. Nama candi lain yang sekompleks dengan Candi Puntadewa ialah Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, dan Candi Sembadra. Posisi CAndi Puntadewa di Kompleks Candi Arjuna berada di bagian paling utara.[5] Lokasi Candi Puntadewa masuk dalam kawasan Dataran Tinggi Dieng.[6]
Arsitektur
Pembangunan
Candi Puntadewa termasuk dalam candi peninggalan umat Hindu. Pembangunan Candi Puntadewa diperkirakan pada tahun 812-838 Masehi.
Bentuk dan ukuran
Ukuran Candi Puntadewa adalah 7,6 × 11 × 11,9 meter.[9] Ketinggian batur pada Candi Puntadewa adalah 2,5 meter. Kondisi ini membuat Candi Puntadewa tampak kecil tetapi tinggi. Bentuk asli dari atap Candi Puntadewa tidak diketahui karena kondisinya sudah hancur.
Gaya arsitektur
Gaya arsitektur pada Candi Puntadewa lebih dominan menggunakan gaya arsitektur lokal. Penandanya ialah pemakaian batur yang pendek dan penonjolan relung arca. Candi Puntadewa memiliki kala yang seni bangunan berasal dari periode tahun 812-838 Masehi dan disebut Seni Bangunan Kesatuan.[9] Penamaan ini berasal dari persatuan antara Wangsa Sanjaya dengan Wangsa Syailendra. Sehingga seni yang dihasilkan merupakan perpaduan antara gaya arsitektur Jawa Timur dan luar Jawa.[10]
Pelestarian
Kondisi Candi Puntadewa masih dalam keadaan kokoh. Pengelolaan Candi Puntadewa dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Candi Puntadewa telah menjadi salah satu cagar budaya di Kabupaten Banjarnegara.
Referensi
Catatan kaki
- ^ Istari, T.M. Rita (2015). Sulistyanto, Bambang, ed. Ragam Hias Candi-Candi di Jawa: Motif dan Maknanya (PDF). Yogyakarta: Kepel Press. hlm. 65. ISBN 978-602-1228-99-9.
- ^ Kompleks Candi Arjuna 2021, hlm. 223-226.
- ^ Andrie, dkk. 2014, hlm. 24.
- ^ a b Andrie, dkk. 2014, hlm. 25.
- ^ Sedyawati, E., dkk. (2013). Candi Indonesia Seri Jawa (PDF). Diterjemahkan oleh Indrasari, D. A., dan Sasono, A. S. S. Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 70. ISBN 978-602-17669-3-4.
Daftar pustaka
- Andrie P., W., dkk. (2014). "Pesona Candi di Tengah Misteri Dieng". Indonesia dalam Infografik. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. ISBN 978-979-709-841-4.
- Setyowati dan Hardati (2009). Mustofa, Ahmad, ed. Fenomena Dataran Tinggi Dieng (PDF). Yogyakarta: Grafindo Litera Media.
- Sutopo, M., dkk. (2021). Yuliyanti, D., dkk., ed. Bawanan Winasis Dieng (PDF). Direktorat Pelindungan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 978-979-8250-82-8.