Camille Nimr Chamoun (Arab: كميل نمر شمعون, Kamīl Sham'ūn) (3 April 1900 – 7 Agustus 1987) adalah PresidenLebanon dari 1952 sampai 1958,[1] dan salah satu pemimpin Kristen utama di negara tersebut pada masa Perang Saudara Lebanon (1975–1990).
Tahun-tahun awal dan pendidikan
Camille Nimr Chamoun lahir di Deir el-Qamar pada 3 April 1900 dalam sebuah keluarga Maronit.[2][3] Ia meraih gelar hukum dari Universitas St. Yusuf.[3] Ia pertama kali terpilih pada parlemen Lebanon pada e1934, dan terpilih kembai pada 1937 dan 1943. Sebagai pejuang kemerdekaan dari Prancis, ia ditangkap pada 11 November 1943, dan ditahan di istana Rashaïa, dimana ia jalani selama sebelas baru, bersama dengan Bishara el-Khoury dan Riad Al Solh, yang masing-masing kelak menjadi Presiden dan Perdana Menteri pertama, dari republik baru tersebut. Unjuk rasa masyarakat yang terjadi secara berlarut-larut membuat mereka dibebaskan pada 22 November, yang sejak saat itu tanggal tersebut dirayakan sebagai Hari Kemerdekaan Lebanon.
Chamoun terpilih kembali pada parlemen, yang sekarang disebut Majelis Lebanon, pada 1947 dan 1951. Namun, ia kemudian menyatakan absen ketika ia bertugas sebagai duta besar untuk Britania Raya dari 1944 sampai 1946, dan setelah itu sebagai duta besar Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pada 1930, ia menikah dengan Zelpha (atau Zalfa) Tabet dan memiliki dua putra, Dory dan Dany.
Kematian
Pada 1984, Chamoun sepakat untuk bergabung dengan pemerintahan Kesatuan Nasional sebagai deputi perdana menteri, sebuah jabatan yang ia pegang sampai kematiannya pada 7 Agustus 1987 pada usia 87 tahun.[3] Ia meninggal karena serangan jantung di Rumah Sakit Santo Georges di Beirut.[3] Ia dikenang sebagai salah satu pemimpin nasionalis Kristen utama, dan salah satu tokoh signifikan terakhir dari generasi politikus pra-perang di Lebanon yang memiliki pengaruh politik pada masa perang tersebut bagi kalangan komandan militan muda.
Camille Chamoun memiliki dua putra, Dany dan Dory, keduanya menjadi politikus di NLP.[4]