Cairan pendingin (atau bahasa Inggris disebut Coolant) adalah suatu zat, biasanya cair atau gas, yang digunakan untuk mengurangi atau mengatur suhu suatu sistem. Pendingin yang ideal memiliki kapasitas kalor tinggi, viskositas rendah, berbiaya rendah, tidak beracun, lengai secara kimia dan tidak menyebabkan korosi pada sistem pendingin. Beberapa aplikasi juga mengharuskan pendingin menjadi insulator listrik.
Istilah "pendingin" umumnya digunakan dalam aplikasi otomotif dan HVAC, dalam pemrosesan industri cairan perpindahan panas adalah salah satu istilah teknis yang lebih sering digunakan dalam aplikasi manufaktur suhu tinggi maupun suhu rendah. Istilah ini juga mencakup fluida pemotong logam yang dalam penggunaannya di industri telah secara luas diklasifikasikan sebagai cairan pendingin yang larut dalam air dan merupakan cairan pemotong yang rapi. Pendingin yang larut dalam air adalah minyak yang ada dalam emulsi air, dan memiliki kandungan minyak yang bervariasi mulai dari tanpa minyak (pendingin sintetis).
Pendingin dapat menjaga fasa dan tetap menjadi cairan atau gas, akan tetapi dapat juga mengalami transmisi fasa, dengan panas laten sehingga menambah efisiensi pendinginan dan ketika digunakan untuk mencapai temperatur di bawah suhu sekitar, lebih dikenal sebagai pendingin.
Air adalah pendingin yang paling umum. Kapasitas kalor tinggi dengan biaya murah menjadikannya media transfer panas yang cocok. Biasanya digunakan dengan zat tambahan, seperti antibeku dan inhibitor korosi. Antibeku merupakan larutan bahan kimia organik yang cocok dalam air (paling sering menggunakan etilena glikol, dietilena glikol, atau propilena glikol), penerapannya ketika pendingin berbasis air harus tahan terhadap suhu di bawah 0 °C, atau ketika titik didihnya harus dinaikkan. Betain adalah pendingin yang serupa, dengan pengecualian bahwa tidak beracun dan terbuat dari jus nabati murni, sehingga sulit untuk dibuang secara ekologis.[1]