Caffeine adalah grup band Indonesia yang didirikan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 16 Oktober 1996 dengan digawangi oleh Rudy Nugraha, Beni Anwar, Danny Saofit, Daniel Djaya, Yandi Sebastian, dan Suyudi Quyud pada formasi awalnya. Berawal dari inisiatif Noey, salah satu personel Java Jive, yang melihat potensi dari band ini, akhirnya band ini berhasil masuk ke dapur rekaman. Mereka merupakan jebolan Indie Ten produksi Sony Music, Setelah meninggalnya Yandi,[1] posisinya digantikan oleh Gagan.[2] Namun, band ini telah beberapa kali mengalami pergantian personel lagi. Personel Caffeine yang baru bergabung, Gagan resmi mengajukan untuk mengundurkan diri. Posisi Gagan kini digantikan oleh Alam. Tahun 2013, grup musik ini ditinggalkan oleh Danny, karena dirinya meninggal dunia akibat sakit.[3]
Pada 3 September 2022, momen yang sangat mengejutkan terjadi ketika Caffeine akan melakukan kontrak kerjasama dengan Pelangi Records yang mana merupakan publisher band tersebut. Rudy menyatakan untuk mengundurkan diri dari Caffeine, band yang membesarkan namanya karena lebih memilih untuk bersolo karir.
Pada tanggal 12 November 2022, Chikin Muhammad pemuda asal Cirebon terpilih sebagai vokalis baru Caffeine. Melalui ajang kompetisi vokalis baru yang terbuka diikuti oleh lebih dari 150 peserta dari seluruh Indonesia.
Perjalanan Karir
Caffeine merambah dunia musik Indonesia setelah sebelumnya "ditemukan" oleh Noey, salah satu personel Java Jive. Mereka kemudian merilis album pertamanya yaitu Hijau pada tahun 2000. Di album ini banyak mendapat bantuan dari Capung, gitaris Java Jive dan pencipta lagu terkenal. Album ini telah meraih Double Platinum.
Album kedua Caffeine yang rilis tahun 2002 berjudul Yang Tak Terlupakan. Walaupun album ini tidak mendapat perhatian sebesar album pertama, tetapi terbukti sukses untuk mempertahankan eksistensi Caffeine.
Kemudian di album ketiga yaitu Di Telinga dan di Mataku tahun 2003, Caffeine mendapatkan respon positif pasar musik Indonesia. Mereka kembali mendapatkan penghargaan platinum atas penjualan album ini.
Caffeine sempat mengalami mati suri setelah mereka merilis album kompilasi yaitu The Best of Caffeine yang keluar pada tahun 2004. Hal ini salah satunya disebabkan oleh meninggalnya sang bassist yaitu Yandi Sebastian sejak usia 30 tahun pada tahun 2006.
Namun pada tahun 2009, Caffeine mencoba bangkit kembali dengan meluncurkan album keempat yaitu Trilogi of Caffeine. Single yang populer dari album ini adalah "Demi Cintaku".
Album terakhir yang diluncurkan Caffeine adalah Audiography tahun 2012.
Diskografi
Album Studio
Album Kompilasi
Single
- "Ampunilah Aku" (2009)
- "Masihkah Ada" (2010)
- "Bersyukurlah" (2011)
- "Luka Hati" (2013)
- "Mengingat-Nya" (2014)
- "Hidupku Kan Damaikan Hatimu" feat. Widy Vierratale (2018)
- "Berdua" (2019)
- "Takkan Kurelakan Kau Pergi" (2023)
- "Di Antara Dua Cinta" (2024)
Anggota
Anggota tetap
Mantan anggota
- Yandi Sebastian – bas (1996–2006; meninggal 2006)
- Gagan Erwin – bas (2008–2010)
- Danny Saofit – gitar (1996–2013; meninggal 2013)
- Daniel Djaya – kibor (1996–2018)
- Rudy Nugraha – vokal (1996–2022)
- Alam Nirza – bas (2010–2022)
- Ikko Gobel – kibor (2018–2023)
Referensi
Pranala luar