Bunuh diri pilot

American Airlines Boeing 767-200, bernomor pendaftaran N334AA, yang dioperasikan sebagai American Airlines Penerbangan 11, ditabrakkan ke Gedung Utara World Trade Center oleh para pembajak pada 11 September 2001, menewaskan seluruh 92 orang didalamnya, dan sekitar 1600 orang di bagian luar.

Bunuh diri pilot (bahasa Inggris: Suicide by pilot) adalah sebuah peristiwa dimana seorang pilot mencelakai atau berniat mencelakai sebuah pesawat sebagai cara untuk menewaskan dirinya sendiri dan terkadang para penumpang yang ada di dalamnya atau orang-orang di bagian luar. Ini terkadang disebut sebagai pembunuhan-bunuh diri.[1] Ini diduga sebagai sebab yang memungkinkan dari kecelakaan beberapa penerbangan komersial dan dikonfirmasikan sebagai sebab dalam hal lain. Pada umumnya, sulit bagi para penyelidik kecelakaan untuk menentukan motif pilot, karena mereka terkadang bertindak dengan mematikan alat rekam atau hal lainnya untuk menghindari penyelidikan lebih lanjut.[2] Akibatnya, bunuh diri pilot dapat sulit untuk ditentukan dalam hal-hal tertentu.[3][4]

Referensi

  1. ^ Charles Bremner (Paris), March 26, 2015, The Times, Locked door boosts pilot suicide theory. Retrieved March 26, 2015
  2. ^ RICHARD LLOYD PARRY, December 16, 2000, The Independent, Singaporean air crash that killed 104 was suicide by pilot, say investigators Diarsipkan 2015-09-25 di Wayback Machine.. Retrieved March 26, 2015, "...An airliner which crashed into an Indonesian swamp, killing all 104 people on board, was an apparent suicide attempt by the pilot, ... the cockpit voice and data recorders had been switched off half a minute before the aircraft began its descent."
  3. ^ Toby Young, March 16, 2014, The Telegraph, Could a four-year-old thriller unlock the mystery of flight MH370? Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.. Retrieved March 26, 2015, "...If this was a case of "suicide-by-pilot", why do we still know so little about the motive? I..."
  4. ^ March 31, 2014, The Guardian, MH370: authorities release new account of pilot's final words: Malaysia's civil aviation authority say pilot's final words heard by air traffic control were 'goodnight Malaysian three seven zero'. Retrieved March 26, 2015, "...Malaysia says the plane, which disappeared less than an hour into its flight, was likely to have been diverted deliberately far off course. Investigators have determined no apparent motive or other red flags among the 227 passengers or the 12 crew. ..."

Pranala luar