Briket biomassa merupakan briket yang dibuat dari biomassa sebagai pengganti arang dan batu bara. Contoh limbah biomassa yang digunakan diantaranya bagasse, tempurungkelapa, cangkang kelapa sawit, kulit kacang, dan sekampadi. Briket biomassa dibandingkan pembakaran biomassa secara langsung menghasilkan panas lebih tinggi per satuan volume serta memudahkan transportasi karena briket biomassa dibuat dengan menekan limbah biomassa menjadi bentuk tertentu dan lebih padat.[1] Dibandingkan bahan bakar fosil, briket biomassa memiliki total emisi gas rumah kaca yang rendah karena komponennya merupakan bagian dari siklus karbon pendek.[2]
Selain dengan menekan limbah biomassa menjadi ukuran yang padat, briket biomassa juga dibuat dengan pengeringan, karbonisasi, dan pirolisis sehingga dapat menghasilkan energi yang lebih tinggi.[3] Dengan membuat rongga pada bagian tengah dari briket dapat menyebabkan luas permukaan briket lebih besar sehingga laju pembakaran lebih tinggi.[4]