Bleach
Bleach (Jepang: ブリーチ , Hepburn: Burīchi) merupakan sebuah seri manga shōnen Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Tite Kubo. Alur ceritanya mengisahkan petualangan remaja keras kepala bernama Ichigo Kurosaki yang mewarisi takdir kedua orangtuanya, setelah dia mendapatkan kekuatan Shinigami. Di Wikipedia bahasa Inggris, "Dewa Kematian" merujuk ke artikel karakter Bleach, dan "Shinigami" merujuk ke artikel mengenai shinigami, sebuah personifikasi kematian yang mirip dengan Malaikat Maut. Dari Shinigami lainnya, Rukia Kuchiki, kekuatan baru ini memaksa Ichigo untuk melakukan tugas melindungi manusia dari roh-roh jahat dan menuntun jiwa-jiwa yang mati ke alam baka. Membawanya ke petualangan-petualangan di berbagai alam spiritual yang ada. Bleach telah dimuat berseri dalam majalah manga Jepang bertajuk Weekly Shōnen Jump sejak bulan Agustus 2001 hingga Agustus 2016, dan bab-babnya telah dibundel menjadi 74 volume tankōbon. Seri ini telah menghasilkan sebuah waralaba media yang terdiri dari seri anime yang diproduksi oleh Studio Pierrot sejak tahun 2004 hingga 2012, dua episode animasi video asli, empat film animasi, sepuluh panggung musikal, dan sejumlah permainan video, begitu pula dengan banyaknya jenis pernak-pernik terkait Bleach. Sebuah adaptasi film laga hidup (live-action) dirilis pada tahun 2018. Bleach dirilis dalam bahasa Inggris oleh Viz Media, yang telah menerbitkan beberapa volume dari manga ini setiap tahun sejak tahun 2004, dan menerbitkan bab-bab Bleach dalam majalah Shonen Jump milik mereka sejak bulan November 2007. Viz Media telah mengamankan hak tayang asing dan distribusi video rumahan untuk anime Bleach pada tahun 2006. Blok pemrograman Adult Swim milik Cartoon Network mulai menayangkan episode sulih suara berbahasa Inggris untuk Bleach di Amerika Serikat pada musim gugur tahun yang sama, dan Hulu kemudian mulai menyiarkan versi subtitle bahasa Inggris dari anime ini seminggu setelah episode terbarunya tayang di Jepang. Viz Media juga telah merilis semua film Bleach dalam bahasa Inggris. Bleach menerima Penghargaan Manga Shogakukan untuk kategori shōnen pada tahun 2005, dan termasuk salah satu manga terlaris di Jepang dan Amerika Serikat. Meskipun terjadi penurunan yang signifikan baik di pasar manga berbahasa Jepang dan Inggris, Bleach selalu tampil baik secara komersial, dan telah terjual sebanyak lebih dari 90 juta kopi tankōbon di Jepang saja.[2][3] Hingga tahun 2018, seri ini telah terjual sebanyak lebih dari 120 juta kopi dalam bentuk cetak di seluruh dunia.[4] PlotIchigo Kurosaki adalah seorang remaja dari Kota Karakura yang dapat melihat hantu, kemampuan yang nanti akan membawanya bertemu dengan sosok supernatural bernama Rukia Kuchiki. Rukia adalah seorang Shinigami, yang dipercaya untuk menuntun jiwa-jiwa orang mati dari Dunia Nyata ke Soul Society (尸魂界 (ソウル·ソサエティ), terj. har. "Dunia Roh Mati")—sebuah alam baka spiritual yang merupakan tempat asalnya—dan juga untuk membasmi Hollow, jiwa tersesat mirip monster yang dapat menyerang arwah dan manusia. Ketika Rukia terluka parah saat melindungi Ichigo dari Hollow yang dikejarnya, Rukia memberikan kekuatannya kepada Ichigo agar dia dapat menggantikannya sementara Rukia memulihkan diri. Rukia kemudian terperangkap dalam tubuh manusia biasa, dan menasihati Ichigo yang mencoba untuk menyeimbangkan tugasnya sebagai Shinigami pengganti sambil tetap masuk sekolah. Dalam memburu para Hollow, mereka berdua mendapatkan bantuan dari trio remaja yang juga berkekuatan spiritual: teman sekelas Ichigo bernama Orihime Inoue, kemudian teman baiknya yang bernama Yasutora "Chad" Sado, dan seorang Quincy, manusia yang dapat bertarung melawan Hollow bernama Uryū Ishida. Kemudian, Rukia ditangkap oleh para Shinigami atasannya dan dijatuhi hukuman mati karena telah melakukan tindakan terlarang berupa pemberian kekuatan kepada manusia. Ichigo dan kawan-kawannya berangkat dengan bantuan dari ilmuwan sekaligus mantan Shinigami bernama Kisuke Urahara, yang juga membuat Ichigo dapat menggunakan kekuatan Shinigaminya, untuk memasuki Soul Society dan menyelamatkan Rukia. Tak lama setelah mereka tiba di Soul Society, konflik muncul di tengah-tengah para kapten dari Gotei 13, yaitu saat kapten divisi ke-5 Sōsuke Aizen terbunuh, mengakibatkan para Shinigami mulai bertarung satu sama lain. Namun, saat Ichigo hampir berhasil menyelamatkan Rukia dan Soul Society dari ancaman perang saudara, Aizen kembali muncul dan mengungkapkan tujuannya untuk mendapatkan Hōgyoku (崩玉, terj. har. "Bola Remuk")—sebuah bola kecil dengan kemampuan besar yang ditanamkan Urahara di tubuh manusia milik Rukia. Aizen rupanya memalsukan kematiannya dan mengatur eksekusi Rukia. Aizen dibantu oleh rekan sekomplotannya, Gin Ichimaru dan Kaname Tōsen yang merupakan kapten divisi ke-3 dan ke-9, dan mereka menggunakan para Hollow sebagai pengalih untuk melarikan diri ke alam spiritual Hollow, Hueco Mundo (虚圏 (ウェコムンド), terj. har. "Dunia Hollow"). Kemudian, Ichigo dan Rukia kembali dengan para Shinigami, yang menilai Ichigo sebagai sekutu yang kuat dan mengakuinya sebagai Shinigami pengganti yang resmi. Ichigo dan teman-temannya kemudian terlibat dalam serangkaian pertarungan dengan pasukan Aizen yang terdiri dari Hollow mirip manusia, yang disebut Arrancar, sementara Ichigo dan yang lainnya bersekutu dengan Visored—para Shinigami yang menjadi korban eksperimen Aizen dalam menciptakan hibrid Shinigami/Hollow. Ketika salah satu anggota Espada—10 orang Arrancar terkuat bawahan Aizen—menculik Orihime, Ichigo dan teman-temannya memasuki Hueco Mundo untuk menyerang istana Aizen. Namun, saat Ichigo menyelamatkan Orihime, Aizen mengungkapkan bahwa penculikannya hanyalah pengalih perhatian dari rencana aslinya untuk menyerang Kota Karakura dalam rangka mengorbankan jiwa-jiwa manusia yang masih hidup untuk menciptakan kunci menuju Istana Raja Roh, sehingga dia dapat membunuh Raja Roh yang menguasai Soul Society. Setelah para Visored bergabung dengan para Shinigami untuk melawan Aizen dan bawahannya, Gin mengungkapkan rencana pribadinya untuk membunuh Aizen. Namun, Aizen menggunakan Hōgyoku untuk berubah menjadi sosok mirip Hollow dan mengalahkan semua orang dengan mudah. Ichigo pada akhirnya berhasil mengalahkan Aizen dengan risiko kehilangan kekuatannya dan kembali menjadi manusia biasa. Tujuh belas bulan kemudian, sambil menjalani kehidupan sehari-hari dan bersekolah, Ichigo kembali beraksi ketika Xcution, sekelompok Fullbringer—manusia yang diberkahi kekuatan supernatural yang mirip dengan Chad memanipulasi dirinya dan orang-orang di sekitarnya dalam rencana mereka untuk membangkitkan kemampuan Fullbring miliknya. Setelah rekan-rekannya dari Soul Society mengembalikan kekuatan Shinigaminya, dan mengetahui bahwa Ginjo Kugo sang pemimpin Xcution adalah pendahulunya sekaligus bahwa Shinigami pengganti tidak sepenuhnya dipercaya, Ichigo mengalahkan Ginjo dan memutuskan untuk terus bertarung bersama dengan Soul Society. Setelah Ichigo mendapatkan kembali kekuatannya, sekelompok tentara Quincy yang dikenal sebagai Wandenreich (見えざる帝国 (ヴァンデンライヒ), terj. har. "Kekaisaran Tak Terlihat") muncul dan menyatakan perang melawan Soul Society, setelah mereka memperbudak para Arrancar. Kelompok ini dipimpin oleh Yhwach, pendahulu zaman kuno dari para Quincy yang berusaha membunuh Raja Roh dan menyingkirkan dunia dari rasa takut akan kematian. Dalam invasi pertama mereka, Wandenreich membunuh banyak Shinigami termasuk kapten kepala mereka, Yamamoto Genryusai. Uryū Ishida bergabung dengan Wandenreich sebagai sarana untuk mendekati Yhwach, yang bertanggung jawab atas kematian ibunya di antara para Quincy lainnya. Kemudian, Ichigo dan teman-temannya membantu Soul Society dalam melawan invasi kedua oleh Wandenreich, tetapi Yhwach berhasil membunuh Raja Roh. Dalam pertempuran terakhir, Yhwach kembali ke Soul Society untuk menaklukkannya, tetapi dengan bantuan ayah Uryū, Ichigo dan Uryū berhasil mengalahkan sang raja Quincy tersebut. Bertahun-tahun kemudian, Rukia menjadi kapten baru dari divisi 13 dan memiliki seorang putri, bernama Ichika dari pernikahannya dengan teman masa kecilnya, Renji Abarai. Sementara itu, Ichigo dan Orihime memiliki seorang putra bernama Kazui, yang juga berlatih untuk menjadi seorang Shinigami. ProduksiIde tentang Bleach pertama kali muncul dari keinginan Tite Kubo untuk menggambar seorang Shinigami (Dewa Kematian) berpakaian kimono, yang kemudian menjadi dasar untuk desain karakter para Shinigami dalam seri ini.[5][6] Pada awalnya, Kubo berpikir bahwa para Shinigami harus menggunakan senjata, sehingga judul awal untuk seri ini adalah "Snipe" (seperti dalam kata "sniper"); Namun, konsep ini diubah dan diganti dengan pedang.[7] Setelah itu, seri ini dinamai "Black" sesuai dengan warna pakaian para Shinigami, tetapi Kubo menganggap judul tersebut terlalu umum. Ia kemudian mencoba nama "White," tetapi kemudian lebih menyukai "Bleach" karena hubungannya dengan warna putih dan karena Kubo merasa bahwa fakta ini tidak terlalu jelas.[8] Konsep cerita aslinya dikirimkan ke Weekly Shōnen Jump segera setelah manga Kubo yang sebelumnya—Zombiepowder—dibatalkan, meskipun pada awalnya ditolak.[9] Mangaka Akira Toriyama melihat cerita tersebut dan menulis surat dukungan untuk Kubo.[6] Bleach lalu diterima untuk dipublikasikan tak lama kemudian pada tahun 2001, dan pada awalnya dimaksudkan untuk menjadi seri yang berdurasi pendek, dengan panjang serialisasi maksimum selama lima tahun.[6] Struktur hierarki dari Soul Society memang tidak dimasukkan dalam rencana awal untuk ceritanya, tetapi menyertakan beberapa karakter dan elemen yang belum diperkenalkan ke dalam alur cerita hingga arc Arrancar, seperti fakta bahwa Ichigo merupakan keturunan Shinigami.[5] Menurut Kubo, pengaruh untuk unsur-unsur dalam Bleach berasal dari seri manga lainnya hingga musik, bahasa asing, arsitektur, dan film. Minatnya dalam menggambar unsur supranatural dan monster berasal dari seri GeGeGe no Kitaro karya Shigeru Mizuki, sementara fokus Bleach pada persenjataan dan adegan pertarungan yang menarik berasal dari seri Saint Seiya karya Masami Kurumada, manga yang digemari Kubo saat masih kecil.[5] Saint Seiya didasarkan pada mitologi Yunani dan Kubo juga menganggapnya sebagai sumber inspirasi untuk fokusnya pada mitos, monster, dan kehidupan setelah kematian.[7] Adegan laga dan proses penceritaan di Bleach terinspirasi oleh film bioskop, meskipun Kubo belum mengungkapkan film tertentu sebagai pengaruhnya untuk menggambarkan adegan pertarungan. Ketika dipaksa, dia mengatakan kepada pewawancara bahwa dirinya menyukai film Snatch, tetapi tidak menjadikannya sebagai inspirasi.[10] Koreografi pertarungan Bleach disusun oleh Kubo dengan bantuan musik rock. Kubo mendengarkannya sambil membayangkan adegan perkelahian demi memberinya rasa konsisten dalam pemotongan panel dan perubahan sudut gambar melalui adegan.[11] Kubo lebih menyukai untuk menggambar luka yang realistis demi membuat pertarungan lebih berkesan, dalam rangka membuat para pembaca turut merasakan rasa sakit yang dialami para karakter.[12] Adegan-adegan pertarungan Bleach sering kali dijeda dengan lelucon singkat, yang disisipkan Kubo ketika dirinya bosan selama melakukan proses ilustrasi.[11] Proses perencanaan Bleach berfokus di sekitar desain karakter. Ketika sedang menulis alur cerita atau kesulitan dalam menghasilkan material baru, Kubo memulainya dengan cara memikirkan karakter baru—sering kali secara "massal", dan membaca ulang volume terdahulu dari manga Bleach.[5][12] Kubo mengatakan bahwa dirinya gemar membuat karakter dengan penampilan luar yang tidak sesuai dengan sifat asli mereka—sebuah elemen yang dapat ditemukan dalam banyak karakter Bleach—karena dia "tertarik pada orang-orang dengan kontradiksi yang tampak tersebut" dan mendapatkan "dorongan untuk menggambar orang-orang seperti itu" saat dia bekerja.[13] Istilah-istilah yang digunakan dalam Bleach terinspirasi dari beragam hal, dan setiap kategori karakter memiliki tema linguistik yang berbeda. Kebanyakan nama pedang dan mantra yang digunakan oleh Shinigami terinspirasi oleh sastra Jepang kuno. Para Hollow dan Arrancar menggunakan istilah Spanyol. Para Fullbringer menggunakan kosakata bahasa Inggris—dengan nama-nama yang merujuk kepada musik rock, sedangkan para Quincy dan Bount menggunakan bahasa Jerman. Berbagai istilah multibahasa ini, bersama dengan sejumlah karakter yang memiliki beragam etnis, menekankan sifat internasional dari manga Bleach.[13] TemaAlur cerita Bleach menggabungkan kepercayaan tradisional Jepang tentang roh yang hidup berdampingan dengan manusia dan sifat mereka—baik atau jahat, tergantung pada keadaan.[14] Contohnya adalah latar belakang Orihime: dia dibesarkan sejak usia tiga tahun oleh kakaknya Sora, dan berdoa untuk kedamaian jiwanya setelah Sora meninggal dalam kecelakaan mobil.[15] Seiring berjalannya waktu, dia semakin jarang berdoa dan Sora menjadi cemburu dan berubah menjadi Hollow dan menyerang Orihime. Akademisi Patrick Drazen mengatakan ini adalah pengingat kepada khalayak penikmat Bleach untuk tidak meninggalkan cara lama atau mengambil risiko dengan menyinggung roh dan menyebabkan masalah di dunia.[16] Bleach juga menggabungkan tema Shinto tentang "pemurnian roh jahat melalui mantra, gulungan, doa, dan ritual lainnya".[14] Christopher A. Born menganggap Bleach telah menularkan nilai-nilai Konfusianisme.[17] Von Feigenblatt mendeskripsikan Bleach sebagai manga yang sadar akan budaya dan agama, karena menggunakan beberapa unsur Kekristenan dan Santeria Karibia.[14] Istilah-istilah Spanyol merupakan hal lazim di alam Hueco Mundo,[14] sementara para Quincy dan Bount telah dikenal memiliki hubungan dengan bahasa Jerman, membuat dunia karakter milik Kubo tergolong beragam dalam hal ras dan bahasa.[13] Von Feigenblatt mencatat bahwa Quincy "jelas diilhami oleh Ordo Ksatria Kristen Katolik Roma seperti Ordo Militer Berdaulat Malta dan Ordo Berkuda Makam Kudus yang pengaruhnya ditunjukkan dalam bentuk seragam yang dikenakan oleh Quincy serta melalui simbolisme salib".[14] Referensi
Pranala luarWikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Bleach (manga). Wikimedia Commons memiliki media mengenai Bleach (manga).
|