Besi Luwu merupakan produk metalurgi berupa baja karbon yang dihasilkan di daerah yang sekarang disebut sebagai Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, antara abad ke-14 sampai abad ke-17. Kualitas besi luwu ketika itu cukup termashyur hingga digunakan di seluruh nusantara dan diekspor ke berbagai kerajaan di luar nusantara seperti India. Berbagai penelitian abad ke-20 menemukan bahwa besi luwu mengandung cukup banyak nikel sehingga menjadikannya kuat namun ringan.
Melalui penelitian Orgin of Complex Society in South Sulawesi (OXIS) yang mana penelitian ini dilakukan oleh David Bulbeck dan Ian Caldwell (2000) mereka mengungkapkan bahwasanya kandungan korimum lah yang membuat besi luwu menjadi unggul di bandingkan nikel.[1]
Keunggulan inilah yang membuat besi luwu sangat diminati karena sangat penting untuk peperangan dalam membuat senjata. Dan juga dengan adanya kandungan tersebut besi luwu juga digunakan untuk membuat keris, yang mana senjata ini sangat dihormati oleh masyarakat indonesia. Selain itu besi luwu juga berperan dalam pengembangan perdagangan antara luwu dan daerah-daerah luar.[2]