Bendungan pengelak adalah selungkup yang dibangun di dalam badan air untuk memungkinkan area tertutup tersebut dipompa keluar atau dikeringkan. [1] Pemompaan ini menciptakan lingkungan kerja yang kering sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan aman. Bendungan pengelak biasanya digunakan untuk konstruksi atau perbaikan bendungan permanen, anjungan minyak, tiang jembatan, dll., yang dibangun di dalam air.
Bendungan pengelak ini biasanya merupakan struktur baja yang dilas, dengan komponen yang terdiri dari dinding turap (sheet pile), galar (wale), dan perancah andang (cross braces) . Struktur seperti itu biasanya dibongkar setelah pekerjaan konstruksi selesai. [2]
Kegunaan
Untuk konstruksi bendungan, biasanya dibangun dua bendungan pengelak, satu di bagian hulu dan satu di bagian hilir dari bendungan yang diusulkan, setelah terowongan atau saluran pengalihan alternatif disediakan agar aliran sungai melewati area pondasi bendungan. Bendungan pengelak ini biasanya merupakan bendungan tanggul konvensional yang terbuat dari tanah dan batu, namun beton atau tumpukan lembaran juga dapat digunakan. Biasanya, setelah selesainya pembangunan bendungan dan bangunan terkait, peti di bagian hilir dipindahkan dan peti di bagian hulu digenangi air ketika pengalihan ditutup dan waduk mulai terisi. Tergantung pada geografi lokasi bendungan, dalam beberapa penerapan, bendungan pengelak berbentuk U digunakan dalam pembangunan setengah bendungan. Setelah selesai, bendungan pengelak dipindahkan dan yang serupa dibuat di seberang sungai untuk pembangunan separuh bendungan lainnya.
Bendungan pengelak digunakan dalam bidang perkapalan untuk memungkinkan akses kering ke peralatan bawah air dan untuk menutup bukaan bawah air saat pekerjaan dilakukan pada perlengkapan di dalam kapal. Hal ini lebih sering terjadi pada kapal angkatan laut di mana bendungan pengelak dapat memuat beberapa kapal dari kelas yang sama.
Bendungan pengelak juga kadang-kadang digunakan dalam industri pembuatan kapal dan perbaikan kapal, ketika tidak praktis untuk menempatkan kapal di gudiuntuk pekerjaan perbaikan atau modernisasi. Contoh penerapannya adalah pemanjangan kapal. Dalam beberapa kasus, sebuah kapal dipotong menjadi dua saat masih di dalam air, dan bagian kapal yang baru diapungkan untuk memanjangkan kapal. Pemotongan lambung kapal dilakukan di dalam bendungan kapal yang dipasang langsung pada lambung kapal; bendungan pengelak kemudian dilepas sebelum bagian lambung kapal diapungkan. Bendungan pengelak kemudian diganti sementara bagian lambung dilas kembali. Walaupun biayanya mahal, penggunaan gudi mungkin akan lebih mahal lagi.
Bendungan pengelak juga digunakan dalam beberapa operasi penyelamatan laut . :Ch.10