Batara Gowa

Batara Gowa
Karaeng Gowa
Berkuasaabad ke-15
PendahuluTunatangka Lopi atau Harya Tarunaba atau jaka kretek putra ke 8 brawijaya V (kerajaan terpecah menjadi Gowa dan Tallo)
PenerusTunijalloq ri Passukkiq
Kelahiranabad ke-15
KematianTallo
KeturunanTunijalloq ri Passukkiq
Nama anumerta
Tuminanga ri Paralakkenna
AyahTunatangka Lopi
AgamaAnimisme

Batara Gowa merupakan anak dari raja keenam Gowa Tunatangka Lopi.Batara Gowa merupakan anak dari Harya Tarunaba dengan seorang putri Gowa. Sebelumnya pada tahun 1475 ayahnya, Tunatangka Lopi atau Harya Tarunaba [1][2]melakukan ekspansi wilayah kerajaan Gowa ke negeri-negeri di sekeliling Gowa. Ke arah timur, menundukkan Manuju dan Borisallo.[3] Sedangkan di daerah utara daerah Tallo, di sekitar kota Makassar saat ini (Pannampu) sampai daerah Parangloe (Sudiang) dan Moncongloe berhasil ditaklukkan. Sejak saat itu, Gowa mulai mengembangkan perdagangan maritim, meskipun penduduknya masih tetap lebih banyak yang hidup sebagai petani.[3]

Batara Gowa terlibat dalam perebutan kekuasaan pasca mangkatnya Tunatangka Lop atau Harya tarunaba . Ia berhasil mengusir saudaranya Karaeng Loe ri Sero yang kelak mendirikan kerajaan sendiri di Tallo. Setelah Batara Gowa mangkat, ia digantikan oleh putra sulungnya Tunijalloq ri Passukkiq. Tunijalloq ri Passukkiq mangkat tanpa meninggalkan anak; maka takhta pun bergeser ke adiknya dari lain ibu, Tumapaqrisiq Kallonna.

Referensi

Kutipan

  1. ^ Kebumen, Pemerintah Kabupaten. "SILSILAH RAJA MAJAPAHIT: INILAH DAFTAR 117 ANAK PRABU BRAWIJAYA V | Diantaranya Mungkin Leluhur Anda". Website Resmi Desa Tepakyang Kecamatan ADIMULYO Kabupaten Kebumen. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  2. ^ "PARA KETURUNAN PRABU BRAWIJAYA V (MAJAPAHIT) MENJADI PARA PENGUASA NUSANTARA, DAN MENURUNKAN PARA RAJA JAWA SELANJUTNYA (DEMAK, PAJANG, MATARAM, DAN SETERUSNYA)". Global Cyber News (dalam bahasa Inggris). 2020-07-13. Diakses tanggal 2023-07-06. 
  3. ^ a b Nurul Hijriah, “Sejarah Kerajaan Manuju”, dalam Nasruddin dkk. Sejarah dan Budaya Lokal Dari. Sulawesi Sampai Bima (PDF). hlm. 37–38. 

Daftar pustaka