Menurut tradisi Santo Petronius, seorang uskup kota tersebut pada abad ke-5, membangun basilika di atas kuil dewi Isis. Orang suci itu ingin memiliki sebuah bangunan yang mengingatkan pada Gereja Makam Kudus di Yerusalem.
Berbagai bagian kompleks ini meliputi:
Gereja Santo Steganus atau Salib Suci (abad ke-8, presbiteri dibentuk kembali pada abad ke-17), dengan Ruang Bawah Tanah
Kapel Perban ("Cappella della Benda") didedikasikan untuk potongan kain yang dikenakan di kepala oleh Perawan Maria sebagai tanda berkabung.
Halaman Pilatus mengenang lithostrotos, di mana Yesus dikutuk; itu mengarah ke Gereja Makam Suci. Di tengahnya, sebuah cekungan yang disebut "Catino di Pilato", sebuah karya Lombard dari tahun 737-744, terdapat tulisan berikut:
UMILIB(US) VOTA SUSCIPE D(OMI)NE D(OM)N(ORUM) N(OST)R(ORUM) LIUTPRAN(TE) ILPRAN(TE) REGIB(US) ET D(OMI)N(O) BARBATU EPISC (OPO) S(AN)C(TE) HECCL(ESIE) B(O)N(ONIEN)S(I)S. HIC I(N) H(ONOREM) R(ELIGIOSI) SUA PRAECEPTA OBTULERUNT, UNDE HUNC VAS IMPLEATUR IN CENAM D(OMI)NI SALVAT(ORI)S, ET SI QUA MUN(ER)A C(UISQUAM) MINUERIT, D(EU ) PERSYARATAN (UIRET)
Di bawah serambi di tengah jendela pada sebuah kolom, terdapat pahatan ayam jantan dari abad ke-14, yang disebut Ayam Santo Petrus, mengenang kisah alkitabiah tentang Santo Petrus penolakan.