Basal banjirBasal banjir adalah hasil dari erupsi vulkanik yang besar atau atau serangkaian erupsi yang melapisi bentangan daratan yang besar atau lantai samudra dengan lava basal. Mandala-mandala basal banjir seperti Deccan traps di india sering disebut dengan batuan trap, yang didasarkan pada karakteristik geomorfologi berupa pundak berundak pada lanskapnya. Sebelas peristiwa pembentukan basal banjir secara terpisah terjadi selama 250 juta tahun terakhir, menghasilkan mandala vulkanik besar, membentuk jajaran pegunungan dan dataran tinggi di permukaan bumi.[1] Mandala vulkanik besar sering dikaitkan dengan 5 peristiwa kepunahan, dan mungkin berasosiasi dengan dampak bolide.[2] Pembentukan basal banjirPembentukan dan efek dari basal banjir bergantung pada berbagai faktor, seperti konfigurasi benua, posisi lintang, volume, tingkat letusan, durasi letusan, gaya dan pengaturan (benua vs samudera), kondisi iklim yang ada sebelumnya, dan ketahanan biota akan perubahan.[3] Salah satu penjelasan yang diusulkan untuk basal banjir adalah bahwa mereka disebabkan oleh kombinasi dari keretakan benua (continental rifting) dan pelelehan dekompresi yang terkait. Bulu mantel juga mengalami dekompresi leleh, memproduksi magma basal toleitik dalam jumlah besar. Basal banjir juga memiliki viskositas yang sangat rendah, yang menyebabkan mereka hanya membentuk "banjir" ketimbang membentuk gunungapi yang lebih tinggi. Penjelasan lain adalah bahwa mereka merupakan hasil dari keluarnya lelehan magma dalam waktu singkat yang telah menumpuk di dalam mantel bumi selama periode waktu yang lama. Referensi
|