Edisi perdana Banjarmasin Post terbit pada 2 Agustus 1971 dengan 8 halaman berukuran tabloid. Pencetusnya ialah H.J. Djok Mentaya, Yustan Aziddin dan H. Gt. Rusdi Effendi AR. Mulanya kantor berada di Pasar Bim (Pasar Baru). Di tahun 1974, Banjarmasin Post membeli mesin cetak merek Heidelberg, menjadikannya koran pertama di Kalimantan yang memiliki mesin cetak modern; dua tahun berselang surat kabar ini membeli mesin tik IBM proses tata wajah sehingga tidak lagi menggunakan mesin linotype. Per tahun 1976 Banjarmasin Post terbit 8 halaman dengan ukuran 9 kolom. Menjelang 1980, surat kabar ini memiliki armada distribusi terbanyak se-Indonesia.[butuh klarifikasi]
Pada dekade 1980-an, Banjarmasin Post pindah kantor dari Pasar Baru Ke Jl MT Haryono serta memulai sistem komputerisasi. Terbitan untuk Koran Masuk Desa (KMD) diterbitkan sampai 1992. Kantornya sempat terbakar pada tanggal 4 November 1989, namun pada 2 Agustus 1990 Banjarmasin Post menempati gedung baru di Jalan M.T. Haryono yang diresmikan Menteri Penerangan masa itu Harmoko. Pada tanggal 13 Januari 1994 H.J. Djok Mentaya meninggal dunia.
Pada tahun 1995 Banjarmasin Post resmi bergabung dengan Kompas Gramedia. Di tahun ini pula Yustan Aziddin, yang juga sekaligus pembuat kisah Si Palui, wafat. Pada bulan November 1999 terbit tabloid Serambi Ummah, yang kini menjadi sisipan tiap Jumat di Banjarmasin Post.
Di tahun 2005 Banjarmasin Post pindah ke Gedung Hj Djok Mentaya di Jalan As Musyafa Banjarmasin. Selain itu surat kabar ini memulai cetak jarak jauh, dengan percetakan di Liang Anggang.
Pada bulan April 2011, Banjarmasin Post meraih penghargaan Gold Award sebagai perwajahan terbaik se-Asia dari WAN IFRA-World Association of Newspapers and News Publisher. Setelah ini, surat kabar ini banyak meraih penghargaan nasional. Di bulan Juni tahun yang sama, surat kabar ini meluncurkan media daring banjarmasinpost.co.id. Pada tanggal 2 Agustus 2017, Banjarmasin Post bertransformasi menjadi media multiplatform, yakni cetak, online, video, live FB, dan Tribun EO.
Perluasan media
Banjarmasin Post melakukan perluasan media di tahun 1999 dengan meluncurkan berbagai terbitan, selain Serambi Ummah. Pada tanggal 19 Mei 1999 terbit tabloid mingguan Bebas yang mengangkat realitas sosial dan fenomena, yang pertama terbit 24 halaman. Pada tanggal 6 Juni 2005, tabloid Spirit Kalsel terbit menggantikan tabloid Bebas. Berkembang sampai 16 halaman serta berisi berita humas pemerintahan, tabloid ini ditutup tiga tahun kemudian.
Pada tanggal 9 September 1999 lahirlah harian Metro Banjar, koran perkotaan dan kriminal untuk Banjarmasin dan sekitarnya yang pertama terbit 8 halaman. Metro Banjar menerbitkan edisi terakhir pada tanggal 31 Desember 2019.[1]
Banjarmasin Post juga mengelola portal berita Banjarmasinpost.co.id (atau dikenal dengan nama BPost Online), sebuah yang merupakan bagian dari Tribunnews.com. Berdasarkan data Google Analytics, ada awal-awal diluncurkan hingga 2017, rata-rata kunjungan per hari portal ini masih di bawah 100.000. Setelah 2017. rata-rata kunjungan per hari meningkat hingga 900.000-an pada akhir tahun 2018 . Pada awal 2019, rata-rata kunjungan harian mencapai di atas 1.000.000-an.[butuh rujukan]
Konten atau berita di portal Banjarmasinpost.co.id meliputi berita-berita lokal, nasional, internasional, seleb, entertainment, sport dan lifestyle dan lain-lain.
Banjarmasinpost.co.id juga kian berkembang ke platform digital lainnya dengan sejumlah konten atau berita berupa video yang didistribusikan melalui platform di channel Youtube: Banjarmasin Post News Video, Fanspage Facebook: Bpostonline, Instagram: Banjarmasinpost, Twitter: @banjarmasinpost dan Tiktok: Bpost Online.
Program-program digital Banjarmasinpost.co.id dalam bentuk video antara lain: Program Podcast BTalk: Banjarmasin Post Bicara Apa Saja, Health and Beauty, Mom and Kids, Tribun Series:Suara Rakyat, Fame and Frame, Dapoer EveryWhere, On Flow, Live Report Facebook, Live Streaming Event.