Bakterisida atau sering disebut bakteriosida atau disingkat bside merupakan bahan atau substansi yang dapat membunuh bakteri. Bakterisida yang umum dikenal berupa disinfektan, antibiotik, atau antiseptik.[1]
Disinfektan
Disinfektan adalah senyawa kimia yang dapat membunuh mikroorganisme, tetapi tidak membunuh endospora dan biasa digunakan pada benda mati.[2]
Beberapa jenis disinfektan yang memiliki sifat bakterisida adalah:
Alkohol (etanol 60-85%, atau isopropanol dalam air) digunakan untuk membersihkan alat medis.[2]
Formaldehida digunakan untuk membersihkan bagian permukaan alat.[2]
Surfaktan kationik (lisol, senyawa kuartener amonium) digunakan untuk membersihkan alat medis, peralatan makan.[2]
Logam berat (merkuri) digunakan untuk membersihkan peralatan laboratorium.[2]
Antibiotik
Beberapa jenis antibiotik dapat bersifat bakteriostatik yaitu menghambat pertumbuhan.[2]
Berdasarkan daya kerjanya ada yang menghambat pembentukan dinding sel seperti penisilin, clavulanic acid, vancomycin.[2]
Selain dinding sel, antibiotik dapat mengganggu kerja ribosom, seperti tetrasiklin, streptomisin, makrolida.[2]
Antiseptik
Beberapa jenis antiseptik yang umumnya digunakan adalah:
Iodin (iodopovidon)yang bekerja dengan cara mengiodinasi residu tirosin dari protein, sebagai agen oksidator.[2]
Alkohol encer (alkohol 60-85%) dapat digunakan sebagai pelarut lipid dan mendenaturasi protein.[2]
Detergen kationik dapat digunakan untuk melarutkan fosfolipid membran bakteri.[2]
Hidrogen peroksida (3%) digunakan sebagai agen oksidator.[2]
Octenidine yang akan mengganggu membran sitoplasma bakteri.[2]
Pengukuran
Untuk menguji kemampuan bakterisida, dapat menggunakan teknik MKC (Minimum Killing Concentration) yaitu mengukur konsentrasi terendah yang dapat membunuh mikrob.[2]
Referensi
^(Inggris) Klaus G. 2006. Theorie der medizinischen Fußbehandlung 1: Ein Fachbuch für Podologie. 3. Auflage. Verlag Neuer Merkur GmbH.
^ abcdefghijklmnop(Inggris) Madigan et al. 2011. Brock Biology of Microorganisms. New York: Pearson.