Bakteri pengurai merupakan kelompok bakteri yang mampu mendekomposisi organisme lain yang telah mati menjadi unsur-unsur penyusunnya yang akan kembali ke lingkungan.[1] Bakteri pengurai ini termasuk ke dalam organisme saprofit karena kemampuannya untuk menguraikan senyawa organik yang ada di alam.[1] Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran organisme.[1]
Kelompok mikroorganisme ini menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi karbon dioksida (CO2), gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.[1] Sebagai contoh, beberapa jenis bakteri pengurai mampu membentuk senyawa NH3 dari proses dekomposisi biomolekul protein melalui proses amonifikasi yang kemudian akan masuk ke dalam siklus nitrogen dan selanjutnya digunakan oleh organisme lain.[1] Oleh karena itu, keberadaan bakteri ini berperan cukup besar dalam siklus unsur organik dalam suatu biosfer.[1]Proteus dan Clostridium merupakan contoh bakteri pengurai yang umum ditemukan.[1] Tidak hanya berperan sebagai pengurai senyawa organik, beberapa kelompok bakteri saprofit juga merupakan patogen oportunis.[2]Clostridium tetani pada umumnya ditemukan di tanah sebagai pengurai senyawa organik, tetapi dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan menjadi agen penyakit tetanus.[2]
^ abMadigan MT (2009). Brock Biology of Microorganisms Twelfth Edition.Parameter |Publisher= yang tidak diketahui mengabaikan (|publisher= yang disarankan) (bantuan); Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan)