Baju pelias, baju ayat, atau baju azimat (bahasa Turki: tılsımlı gömlek; bahasa Persia: پیراهن طلسمات) adalah baju yang dikenakan sebagai azimat. Baju pelias dijumpai di seluruh Dunia Islam. Berdasarkan bentuk baju dan corak rajahnya, baju pelias dapat dibedakan menjadi empat ragam, yaitu ragam Usmani, ragam Safawi, ragam Mughal, dan ragam Afrika Barat.[1]
Baju-baju pelias tertua yang masih ada saat ini diperkirakan berasal dari abad ke-15,[1] tetapi tradisi pembuatan dan pemanfaatan baju pelias mungkin saja sudah muncul jauh sebelumnya. Surah Yusuf di dalam Al-Qur'an menyebutkan tentang sehelai baju kepunyaan Nabi Yusuf yang bertuah melindungi dirinya dan bahkan bermukjizat. Ia menyerahkan baju istimewa itu kepada saudara-saudaranya demi memulihkan penglihatan ayahnya, Nabi Yakub: “Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkan ke wajah ayahku, nanti dia akan melihat (kembali); dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku.”[Qur'anYusuf:93].
Baju pelias dapat saja dirajahi ayat-ayat petikan dari Al-Qur'an, Asmaulhusna, nama-nama nabi, maupun angka-angka. Ada pula baju pelias yang dirajahi gambar-gambar atau lambang-lambang, misalnya lambang-lambang perbintangan. Nama-nama yang dirajahkan pada baju pelias dipercaya dapat melindungi diri dan menuntun langkah orang yang mengenakannya.[2] Meskipun dapat dikenakan sebagai azimat tolak bala, kebanyakan baju pelias dibuat dengan maksud untuk dikenakan sebagai perisai diri di medan perang.[1]
Baju pelias Sultan Jem, dari tahun 1480, Museum Istana Topkapı, Istanbul. Baju ini dibuat ketika Jem masih berstatus Şehzade (rajakumara). Tidak seperti baju-baju pelias pada umumnya, baju ini dirajahi tanggal awal dan tanggal akhir pembuatannya.
Baju pelias Sultan Sulaiman Gemilang, Museum Istana Topkapı, Istanbul. Baju ini dibuat atas pesanan Hürrem Sultan, garwa padmi Sultan Sulaiman.[1]
Baju pelias, kawasan utara India atau daerah Dataran Tinggi Dakhana, dari kurun waktu abad ke-15 sampai awal abad ke-16, Museum Seni Rupa Metropolitan, New York, nomor urut perolehan barang 1998.199[4]
Baju pelias, buatan India, dari kurun waktu abad ke-15 sampai abad ke-16, Museum Victoria dan Albert, London, nomor urut perolehan barang T.59-1935[1]
Koleksi-koleksi Khalili mencakup empat helai baju pelias. Di dalam Koleksi Ibadah Haji dan Karya Seni Ziarah Khalili terdapat sehelai baju pelias buatan Turki dari abad ke-17 (TXT 545) dan sehelai baju pelias buatan Mughal dari abad ke-16 atau ke-17 (TXT 471) yang memuat gambar tempat-tempat suci di Mekah dan Madinah serta dirajahi doa-doa dan petikan ayat-ayat Al-Qur'an.[5][6] Baju pelias buatan Turki agak istimewa karena gambar-gambar tempat sucinya tampak realistis, tidak sekadar skematis seperti yang terdapat pada baju-pelias lainnya.[7] Di dalam Koleksi Seni Rupa Islami Khalili terdapat sehelai baju pelias buatan Turki dari abad ke-16 (TXT 463) dan sehelai baju pelias buatan India dari abad ke-18 atau ke-19 (TXT 574).[8][9]
^ abcdeAtighi Moghaddam, Behnaz (17 June 2015). "Guest Post: A Warrior's Magic Shirt". Victoria and Albert Museum (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 October 2015.