Sejak kehancuran Bait Kedua pada tahun 70 M, para penganut agama Yahudi yang taat telah menyatakan keinginan mereka untuk melihat berdirinya bangunan Bait Ketiga di Bukit Bait Suci. Doa untuk tujuan ini telah menjadi bagian resmi dari tradisi Yahudi dalam pelaksanaan tiga kali layanan doa harian Yahudi. Walaupun saat ini tetap belum terbangun, gagasan dan keinginan atas Bait Ketiga dipandang suci dalam Agama Yahudi, khususnya Yahudi Ortodoks, yaitu sebagai tempat ibadah yang belum terwujud. Para nabi Yahudi dalam Tanakh menyerukan pembangunannya, yang akan terpenuhi pada era Mesianik Yahudi.
Rencana pembangunan kembali Bait Ketiga juga memainkan peran penting dalam beberapa interpretasi atas Eskatologi Kristen.
Denah kuno yang belum dibangun mengenai suatu Kuil Yahudi dapat ditemukan di berbagai sumber, terutama di Bab 40-47 dari Kitab Yehezkiel (pengelihatan Yehezkiel yang mendahului Bait Kedua), dan di Naskah Kuil yang ditemukan di Qumran di antara Naskah Laut Mati.
Bacaan lanjutan
Gorenberg, Gershom. The End of Days: Fundamentalism and the Struggle for the Temple Mount. Free Press, 2000. ISBN 0-684-87179-3 (Journalist's view)
David Ha'ivri. Reclaiming the Temple Mount. HaMeir L'David, 2006. ISBN 965-90509-6-8
Grant R. Jeffrey. The New Temple and The Second Coming. WaterBrook Press, 2007. ISBN 978-1-4000-7107-4
Ben F. Meyer. "The Temple at the Navel of the Earth," in Christus Faber: the master builder and the house of God. Princeton Theological Monograph Series no. 29. Allison Park, Pa.: Pickwick Publications, 1992.